Suku Bunga Masih Berpeluang Naik, IHSG dan Rupiah Berfluktuasi Tajam


Lensamedan - Kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS sebesar 50 basis poin yang sudah diproyeksikan sebelumnya masih membuat pasar keuangan nasional tetap saja berfluktuasi. Padahal beberapa indikator ekonomi domestik seperti neraca dagang juga tetap mengalami surplus seperti yang diproyeksikan sebelumnya.

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, IHSG selama sesi perdagangan sepekan kemarin tidak luput bergerak volatile.

Bahkan pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG sempat terkoreksi hingga mendekati level psikologis 6.700, namun IHSG justru ditutup menguat 0.89% di level 6.812,19, membaik dibandingkan kinerjanya di akhir tahun pekan sebelumnya di level 6.715. 

Namun, IHSG pada perdagangan hari ini bergerak dalam rentang yang sangat lebar 200 poin lebih, yang menunjukan IHSG sempat berada di bawah tekanan hebat pada perdagangan sesi pertama.

“Saya menilai kebijakan China yang memperlonggar penguncian aktivitas masyarakat menjadi salah satu pemicu utama meredanya tekanan pada pasar keuangan. Di sisi lain, pelaku pasar masih mengkuatirkan akan kemungkinan banhwa Bank Sentral AS akan menaikkan bunga acuan hingga di atas 5%. Bahkan saya justru melihat potensi kenaikan bunga acuan The FED ke 6% cukup terbuka di tahun depan,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (16/12/2022).

Kenaikan bunga acuan The FED itu dinilai Gunawan akan menjadi indikasi kuat bagaimana nantinya resesi ekonomi global akan terjadi. 

Semakin tinggi bunga acuan bertahan tinggi untuk waktu yang lama, maka semakin besar potensi resesi yang tercipta pada perekonomian dunia. 

“Hal ini bisa menekan kinerja pasar keuangan dunia tanpa terkecuali IHSG dan mata uang rupiah,” katanya.

Pada hari ini, mata uang rupiah ditransaksikan dikisaran 15.595 per US dolar, atau tidak beranjak jauh dibandingkan dengan kinerja di akhir pekan sebelumnya yang juga berada dikisaran 15.600. 

Namun selama sepekan ini IHSG sempat melemah hingga nyaris menyentuh 15.700 (15.687) per US dolarnya. Namun perlahan rupiah berbalik menguat setelah The FED menentukan besaran bunga acuannya.

Sementara itu, harga emas kembali mengalami tekanan meskipun masih dalam tekanan yang terbatas. Pada akhir pekan ini harga emas ditransaksikan dikisaran level US$1.775 per ons troy, hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan perdagangan akhir pekan sebelumnya di level US$1.789. Harga emas saat ini dtransaksikan dikisaran Rp890 per gramnya. (*)



(Medan) 



Belum ada Komentar untuk "Suku Bunga Masih Berpeluang Naik, IHSG dan Rupiah Berfluktuasi Tajam"

Posting Komentar

Ketum IWO Berharap Bulan Suci Ramadan Jadi Momentum Soliditas Organisasi

LensaMedan - Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (PP IWO), menggelar kegiatan santunan kepada puluhan anak yatim di sekitar sektetariatnya...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel