Tahun 2022, Inflasi Gabungan Kota IHK Sumut Capai 6,12%
Lensamedan – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat tingkat inflasi gabungan 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut, yakni Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli) di tahun 2022 (yoy) tercatat sebesar 6,12% dengan IHK sebesar 112,77. Sedangkan untuk tahun kalender (ytd), inflasi gabungan juga tercatat sebesar 6,12%.
Realisasi inflasi ini meningkat signifikan dibandingkan inflasi tahunan di tahun 2021 yang tercatat sebesar 1,71%.
Dari 5 kota IHK di Sumut, inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 6,43% dengan IHK sebesar 115,10 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 5,74% dengan IHK sebesar 114,65.
“Sedangkan inflasi yoy di Kota Medan tercatat sebesar 6,10%, Pematangsiantar sebesar 6,16%, dan Padangsidimpuan sebesar 6,40%,” ujar Kepala BPS Provinsi Sumut, Nurul Hasanudin saat memaparkan Berita Resmi Statistik, Senin (2/1/2023).
Dikatakan Hasan, sapaan akrabnya, inflasi yoy didorong Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,35%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,66%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,49%.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,29%; kelompok kesehatan sebesar 1,91%; kelompok transportasi sebesar 18,73%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 8,05%; kelompok pendidikan sebesar 0,56%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,09%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,12%.
“Dan jika dilihat berdasarkan komoditas, maka komoditas penyumbang inflasi yang kita catat, yakni bensin, angkutan udara, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, ikan dencis, dan tomat,” kata Hasan.
Sementara untuk inflasi gabungan 5 kota IHK di Sumut di bulan Desember (mtm), lanjut Hasan tercatat sebesar 1,5%. Capaian ini jauh di atas nasional yang tercatat sebesar 0,5%.
Adapun beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm pada Desember 2022, antara lain tomat, cabai merah, ikan dencis, daging ayam ras, telur ayam ras, sawi hijau, beras, cabai rawit, ikan tongkol/ambu-ambu, kacang panjang, bayam, jeruk dan angkutan udara.
“Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi mtm, antara lain bawang merah, buah naga, sabun cair/cuci piring, daging babi, dan pengharum cucian/pelembut,” pungkasnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tahun 2022, Inflasi Gabungan Kota IHK Sumut Capai 6,12% "
Posting Komentar