RSUPHAM Bantah Disebut Terlantarkan Pasien

Lensamedan - Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) membantah adanya tudingan telah menelantarkan pasien seperti yang beredar di media sosial, yang menyebutkan bahwa rumah sakit vertikal Kemenkes ini menelantarkan pasien nya.

Seperti diketahui, dalam caption video juga disampaikan bahwa, pasien yang dibawa ke RSUPHAM hanya dipegang tanpa adanya tindakan dari dokter. Dokter yang saat itu bertugas juga dikatakan hanya berdiskusi tidak jelas, padahal pasien sudah kehabisan darah.

Sub Koordinator Hukum, Organisasi dan Humas RSUP HAM, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, pasien tersebut datang ke RSUPHAM pada, Jumat (16/6) pukul 11.50 WIB lalu. Dia mengatakan, sejak masuk ke IGD, pasien sudah dilayani sesuai dengan SOP yang berlaku di rumah sakit.

"Pasien sudah menjalani pemeriksaan fisik baik oleh dokter maupun oleh perawat. Sudah menjalani pemeriksaan lab, foto thorax, foto panggul (pelvic), foto lutut kanan dan kiri (Genu AP Lateral Kanan dan Kiri) serta CT Scan Whole Abdomen 3 phase," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (23/6).

Rosario melanjutkan, bahkan saat itu pasien sudah dijadwalkan akan menjalani operasi oleh dokter spesialis bedah plastik, sekaligus crossmatch dan penyediaan darah untuk operasi.

"Namun pada menit-menit akhir persiapan operasi dan pasien akan didorong ke Kamar Bedah, keluarga minta PAPS (Pulang Atas Permintaan Sendiri)," jelasnya.

Oleh karena itu, Rosario menyatakan, pihaknya membantah pernyataan yang menyebutkan pasien tidak dilakukan tindakan apapun.

"Seluruh tindakan juga sudah dikomunikasikan dan diedukasikan kepada keluarga pasien," katanya.

Sementara itu, terkait pernyataan yang menyebutkan dokter menolak untuk menandatangani berkas PAPS, Rosario juga membantah hal itu tidak benar.

"Dokter kami sedang memproses permintaan PAPS dari keluarga sekaligus melakukan edukasi kepada keluarga terkait permintaan PAPS. namun keluarga pasien mengambil video secara diam-diam, sehingga dokter secara otomatis menghentikan aktivitasnya dan meminta keluarga menghentikan video dan menghapus video yang sudah ada, supaya semua kegiatan bisa dilanjutkan kembali," terangnya.

Namun, lanjut Rosario, keluarga pasien menolak keras bahkan menjadi marah.

"Perlu kami informasikan bahwa walaupun RS adalah tempat pelayanan publik, tapi ada peraturan yang berlaku di RS yang harus dipatuhi oleh seluruh pengunjung RS demi kenyamanan bersama, termasuk salah satunya adalah pengambilan video di lingkungan RS," imbuhnya.

Selanjutnya, timpal Rosario, soal pernyataan yang menyebutkan seorang dokter pria marah tidak jelas dan minta adu jotos ke luar dengan keluarga pasien juga dibantah. Kondisi yang sebenarnya, sebutnya adalah karena situasi semakin tidak nyaman di ruang IGD akibat keluarga pasien yang berteriak-teriak, sementara banyak pasien darurat yang harus dilayani dan dokter tersebut menegur keluarga pasien agar tidak menciptakan keributan di ruang IGD.

"Dokter meminta keluarga pasien keluar ruangan IGD untuk menyampaikan komplainnya, karena di IGD sedang banyak pasien darurat yang membutuhkan pelayanan, sehingga alangkah tidak nyamannya kalau ada keributan, baik bagi tenaga kesehatan yang sedang bertugas maupun bagi pasien lain yang sedang kami rawat," sebutnya.

"Diatas semua itu kami sangat memahami perasaan keluarga yang khawatir dengan kondisi anaknya. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami ke depannya," tambahnya.

(Medan) 

Belum ada Komentar untuk "RSUPHAM Bantah Disebut Terlantarkan Pasien"

Posting Komentar

PPK Kecamatan Talawi Gelar Bimtek Putung Suara dan Sirekap

LensaMedan - Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Talawi menggelar bimtek Putung Suara dan Sirekap bersama Panitia Pemungutan Suara (...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel