Harga Minyak Dunia Naik, Tantangan Pengendalian Harga Pangan Makin Rumit


Lensamedan - Keputusan negara OPEC seperti Rusia dan Arab Saudi yang memangkas produksi berbuntut panjang. 

Karena  keputusan itu memicu kenaikan harga minyak mentah dunia hingga melewati harga US$90 per barel di pekan ini. 

Pada tanggal 19 september harga minyak mentah sempat menyentuh US$90.4 per barel, meskipun saat ini ditransaksikan lebih rendah dikisaran US$88.8 per barel.

Akan tetapi jika dibandingkan dengan harga minyak mentah pada awal Juli, maka harga minyak mentah di pekan ini sudah mengalami kenaikan 28.6%. 

“Tentunya kenaikan harga tersebut memicu spekulasi bahwa pemerintah akan mempertimbangkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Dan spekulasi tersebut saya nilai wajar saja terjadi di situasi seperti sekarang ini,” ujar Ekonom Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Kamis (21/9/2023).

Dan kenaikan harga minyak mentah dunia menurut pria berkaca mata ini perlu diwaspadai. Apalagi jika terus diikuti dengan pelemahan mata uang rupiah. 

Sangat potensial memicu kenaikan harga bahan pangan maupun biaya input produksi pertanian. Sejauh ini, kekhawatiran masyarakat adalah kemungkinan penyesuaian harga BBM dikarenakan kenaikan harga minyak mentah dunia tersebut.

Namun, sejauh ini harga biji-bijian seperti beras, gandum, jagung dan kacang kedelai justru mengalami penurunan harga. 

Sehingga kenaikan harga minyak mentah tidak begitu memberikan dampak pada kenaikan harga pangan dunia termasuk bahan pangan di tanah air khususnya di wilayah Sumut. 

Tidak seperti biasanya dimana kenaikan harga minyak mentah akan melambungkan harga bahan subtitusinya seperti kacang kedelai atau minyak sawit (CPO).

“Jadi untuk saat ini, selama pemerintah tidak menaikkan harga BBM dikarenakan kenaikan harga minyak mentah dunia. Maka belum ada yang perlu dikuatirkan dengan potensi kenaikan harga pangan. Sejauh ini harga pangan di Sumut mulai bergerak melandai setelah direpotkan dengan kenaikan harga beras sebelumnya,” sebutnya.

Saat ini, harga sayur sayuran seperti tomat dan wortel msih bertahan mahal, termasuk juga harga beras dan cabai. 

Namun Gunawan menilai kalaupun ada fluktuasi pada harga pangan nantinya akan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor cuaca. 

Sementara dari sisi kenaikan biaya input produksi dan dampak perubahan harg apangan global tidak akan banyak berpengaruh. 

“Hanya saja kenaikan harga minyak mentah saat ini akan membuat tantangan pengendalian harg apangan kian rumit,” tandasnya. (*)


(Medan)


Belum ada Komentar untuk "Harga Minyak Dunia Naik, Tantangan Pengendalian Harga Pangan Makin Rumit"

Posting Komentar

Tak Mampu Bangkit, IHSG Lanjut Melemah di Akhir Pekan

LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih saja melanjutkan pelemahan pada perdagangan akhir pekan ini dan ditutup melemah 1.19% ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel