Pelataran Difabel, Cara Dinsos Sumut dan KSI Beri Ruang Kreasi bagi Sahabat Difabel
Gallery dan Cafe Pelataran Difabel merupakan wadah untuk orang-orang berkebutuhan khusus yang diinisiasi Yayasan Khadijah Sharaswaty Indonesia (KSI) pimpinan Sri Dewi F Natadiningrat, berkerjasama dengan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumut.
Ratusan anak-anak difabel dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) dan komunitas disabilitas serta lembaga peduli anak berkebutuhan khusus dari berbagai kabupaten/kota di Sumut hadir dalam acara tersebut.
Begitu tiba di lokasi acara, Gubernur Edy langsung disambut alunan musik marching band tuna rungu dan tuna grahita dari SLB Muzdalifah dan pantomim tuna rungu dari SLB Melati.
Gubernur Edy terlihat sangat berempati dan menyempatkan diri memberikan apresiasi. Bahkan ia sempat turut menabuh drum bersama mereka.
Memasuki lokasi acara, Gubernur Edy kemudian langsung melakukan penandatanganan prasasti yang dilanjutkan peninjauan etalase aneka produk para difabel di sejumlah ruangan galeri. Ia mengaku sangat kagum dengan produk kerajinan dan makanan olahan tersebut.
Sebelum naik ke stage utama, Gubsu menyempatkan diri meninjau dan berbincang serta minum secangkir kopi. Ia bahkan terkejut saat baristanya ternyata anak-anak difabel tuna rungu dan tuna daksa yang memiliki keterampilan luar biasa dalam meracik minuman.
"Mereka-mereka inilah yang membesarkan Sumut. Kita yang diberi Tuhan lebih sempurna dari mereka, tapi kita tak pernah membuat yang lebih baik dari mereka. Keberadaan mereka kehendak Tuhan," kata Gubernur Edy mengawali sambutannya.
Orang nomor satu di Sumut yang segera mengakhiri masa jabatannya ini, kemudian memberikan motivasi kepada para difabel. Bagi yang tuna rungu, motivasi Gubsu disampaikan oleh juru bahasa isyarat (JBI) yang ada di sisi kanan stage utama.
"Orang-orang ini kalau ditanya tak bisa jawab, disuruh melihat tak bisa, panca inderanya tak sempurna, tapi kalau disuruh lari, berenang, mereka tak kalah, padahal tak punya kaki dan tangan. Banyak lagi prestasi mereka," ucapnya.
Mantan Pangkostrad ini kemudian memberikan apresiasi kepada Yayasan KSI yang mampu menginisiasi berdirinya Gallery dan Cafe Pelataran Difabel.
Dia meminta semua pihak memberikan perhatian dan partisipasi, sehingga bisa eksis dan menjalankan tugas mengangkat derajat para.
"Kasih mereka kegiatan agar bisa mandiri. Jangan kasih mereka ikan, tapi berikan kailnya. Semua kepala dinas dan staf setiap hari harus belanja di sini, ngopi di sini. Kebetulan saya sering lewat sini, nantipun saya bakal sering ngopi di sini," ungkapnya.
Kadis Sosial Sumut, Sri Suriani Purnawati, mengatakan, Dinsos Sumut berperan sebagai penanggung jawab Pelataran Difabel ini yang bekerja sama dengan pihak swasta yaitu KSI sebagai pelaksana pengelolaan dan Koperasi sebagai distributor produk-produk difabel.
"Ini menjadi yang pertama di Indonesia di lingkungan pemerintahan khususnya Dinas Sosial, agar terus berkelanjutan dan berharap semua dinas terkait serta swasta turut mendukung setiap kegiatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi yang sangat peduli dengan keberadaan sahabat difabel Sumatera Utara yang luar biasa," ungkapnya,
Pendiri KSI, Sri Dewi F Natadiningrat , mengatakan, selama ini belum ada wadah di Sumatera Utara untuk sahabat difabel dapat mengekspresikan karya-karyanya. Diharapkan Pelataran Difabel ini bisa menjadi etalase keberadaan mereka.
“Di sini mereka juga bisa belajar sambil bekerja," ujar Dewi. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Pelataran Difabel, Cara Dinsos Sumut dan KSI Beri Ruang Kreasi bagi Sahabat Difabel"
Posting Komentar