Pemprov Sumut Terima Kunjugan Pemkab Sleman


Lensamedan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman studi banding ke Pemerintah Provinsi (Prempov)  Sumatera Utara (Sumut), untuk belajar soal pengendalian inflasi. 

Pemprov Sumut dinilai berhasil mengendalikan inflasi, dimana inflasi Sumut secara year on year (y/y) sebesar 2,3%, sedangkan inflasi secara nasional 2,5%.

"Saya apresiasi setinggi-tingginya untuk tim rombongan Pemkab Sleman yang berkenan berkunjung ke Provinsi Sumut. Semoga pada kunjungan ini kita bisa berbagi pengalaman dalam rangka pengendalian inflasi," kata Kepala Biro Bidang Ekonomi Setdaprov Sumut Poppy Marulita Hutagalung, saat menerima kunjungan rombongan Pemkab Sleman di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Dipenogoro Nomor 30 Medan, Rabu (8/11/2023).

Poppy menyebutkan, untuk mengendalikan inflasi diperlukan koordinasi dan sinergitas antara kabupaten/kota dan provinsi. Tim pengendali inflasi melakukan roadmap pengendalian inflasi yang dilakukan per tahun.

Pemprov Sumut bersama Bulog, BPS, BI, dan TPID melakukan koordinasi secara efektif dalam pengendalian inflasi. Selain itu juga diadakan pasar murah yang diselenggarakan di kabupaten kota. 

"Ada 5 titik yang menjadi survei harga kebutuhan pangan di Sumut yang biasa disebut Indeks Harga Konsumen atau IHK yakni Medan, Pematangsiantar, Sibolga, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli. 

Jika terjadi lonjakan harga, maka dilakukan pasar murah yang lokasinya berada di pasar yang menjual harga pangan dengan harga tinggi," ucapnya.

Poppy menerangkan, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Sumut merupakan daerah yang mempunyai potensi pertanian. 

Sektor pangan berkontribusi dalam pertumbuhan produk domestik regional brutto (PDRB) sebesar 23% terhadap PDRB Sumut pada triwulan III tahun 2023.

Untuk memenuhi kebutuhan dan pasokan, Sumut juga melakukan pemetaan wilayah. Misalnya dengan membuat daerah penghasil pangan di sejumlah kabupaten seperti cabai merah, padi, dan bawang merah dan lainnya. 

Sebelumnya, mewakili rombongan Pemkab Sleman,  Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Heru Saptono, mengatakan,  tujuan mereka studi banding ke Pemprov Sumut ingin mengetahui dan belajar bagaimana Pemprov Sumut bisa mengendalikan inflasi yang angkanya di bawah nasional. 

"Sudah hampir setahun ini Kabupaten Sleman masuk ke dalam 10 besar dengan tingkat inflasi tertinggi, yakni di atas nasional 2,5% secara year on year. Untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta saja inflasinya 3,4%," katanya.

Heru menyebut, jumlah penduduk di Kabupaten Sleman sebanyak 1,1 juta jiwa, yang terdiri dari 17 kecamatan, dan 86 desa itu merupakan daerah yang PDRB-nya ditopang dari sektor jasa dan pariwisata.

"Jadi sektor jasa dan pariwisata yang menopang, sektor tersiernya yang menopang PDRB.  Kami juga ingin belajar bagaimana membentuk BUMD yang bisa berperan dalam mengendalikan inflasi. Kami baru punya tiga BUMD, yakni Bank Sleman, Bank Syariah Sleman, dan PDAM Tirta Sembada," ujarnya.

Selama ini, lanjut Heru, Sleman hanya bertopang dari kunjungan wisatawan, baik lokal dan mancanegara. 

Katanya,  jumlah wisatawan yang datang jika pada hari libur bisa sebanding dengan jumlah penduduk di kabupaten itu. 

"Kalau jumlah penduduknya 1,1 juta jiwa, wisatawan yang berkunjung bisa mencapai 1 juta. Seimbang," katanya tertawa ringan (*)


(Medan)


Belum ada Komentar untuk "Pemprov Sumut Terima Kunjugan Pemkab Sleman"

Posting Komentar

Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby -Surya

LensaMedan- Bakal Calon Gubernur Sumut Bobby Nasution-Surya telah memutuskan dan mendaulat Hinca Panjaitan sebagai Ketua Tim Pemenangan.  Ha...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel