Bank Sentral AS Belum Berikan Arah Kebijakan yang Jelas, Pasar Masih Rawan Koreksi
Belum ada tanda tanda yang jelas kapan pemangkasan suku bunga acuan akan dilakukan, meskipun pasar tetap berkeyakinan bahwa tahun ini The FED akan memangkas besaran bunga acuannya.
Walau demikian pidato Gubernur Bank Sentral AS kali ini dinilai Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, sebagai sikap yang lebih dovish dibandingkan dengan pidato pidato sebelumnya.
Pasar sedikit lebih nyaman dengan kemungkinan penurunan bunga acuan yang mendekati kenyataan. Namun pasar juga belum merespon berlebihan yang tercermin tidak terjadinya euphoria pasar yang berlebihan.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat di level 7.338 pada awal sesi perdagangan pembukaan dan IHSG diproyeksikan akan mencoba menguji level 7.350 selama sesi perdagangan hari ini.
“Tetapi potensi koreksi pada IHSG masih tetap terbuka, mengingat kinerja bursa di kawasan Asia juga tidak menguat secara signifikan.
Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan menguat di level 15.660 pada sesi perdagangan pembukaan pagi ini.
Penguatan ini terjadi seiring dengan tekanan yang dialami pada imbal hasil US Treasury 10 tahun saat Gubernur Bank Sentral AS menyampaikan pidatonya. Rupiah diuntungkan karena tekanan Dolar As mereda pada perdagangan hari ini.
Di sisi lain lanjut Gunawan, harga emas melanjutkan tren penguatan yang cukup signifkan. Harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran level US$2.146 per ons troy, dan akan berkonsolidasi di kisaran level US$2.150 untuk sementara waktu.
Harga emas diuntungkan dengan sikap The FED yang memiliki kecenderungan untuk memangkas bunga acuan di tahun ini. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Bank Sentral AS Belum Berikan Arah Kebijakan yang Jelas, Pasar Masih Rawan Koreksi"
Posting Komentar