IHSG Mampu Bertahan di Zona Hijau
Lensamedan - Bank sentral Jepang (BoJ) menaikkan bunga acuannya untuk pertama kali setelah selama 17 tahun.
BoJ telah mengakhiri suku bunga negatifnya, dan kebijakan tersebut memberikan dampak positif ke bursa saham Nikkei yang ditutup di zona hijau hari ini.
Namun, kabar dari BoJ belum mampu menjadi katalis positif bagi kinerja indeks bursa di Asia lainnya, yang ditutup melemah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disisi lainnya, mampu bergerak menguat selama selama sesi perdagangan.
"IHSG ditutup menguat di level 0.43% di level 7.336,74, meskipun tengah dibayangi kinerja indeks bursa di Asia yang banyak ditutup di zona merah," ujar Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Selasa (19/3/2024).
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah yang sempat melemah hingga menyentuh 15.720 per Dolar AS, dikatakan Gunawan mampu berbalik melawan tekanan, dan sempat mengurangi kerugiannya di kisaran level 15.670 per Dolar AS.
Namun sayang, Rupiah tidak mampu mempertahankan kinerjanya, dan ditutup melemah dilevel 15.710 per Dolar AS.
Sejumlah Bank Sentral yang menetapkan besaran bunga acuan pada hari ini adalah BoJ dan Bank Sentral Australia (RBA).
"Tidak ada kejutan lain di pasar selain kebijakan BoJ yang pada akhirnya menaikkan bunga acuan menjadi 0%," katanya.
Sentimen pasar yang paling berpengaruh dan dinanti pelaku pasar adalah kebijakan penetapan suku bunga BI dan The FED pada perdagangan besok.
Dan sejauh ini pelaku pasar juga mengkhawatirkan kebijakan yang justru tidak akan menjadi katalis positif bagi pasar keuangan.
Kekhawatiran tersebut sudah termanifestasikan pada harga emas dunia yang ditransaksikan melemah di level US$2.155 per ons troy nya.
Investor masih ragu apakah emas akan diuntungkan dari kebijakan sejumlah Bank Sentral pada perdagangan besok. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG Mampu Bertahan di Zona Hijau"
Posting Komentar