Pj Gubernur Sebut Rasio Tempat Tidur RS di Sumut Lebihi Standar WHO
Lensamedan - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin, menyampaikan, fasilitas pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit (RS) di Sumut, relatif cukup banyak, dan menyebar di seluruh Kabupaten/Kota.
Bahkan untuk Rasio Tempat Tidur (TT) RS di Sumut sudah melebihi stardar nasional dan World Health Organization (WHO).
Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur Hassanudin usai mendampingi Presiden Ri Joko Widodo meninjau pelayanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan, Jalan Ki Hajar Dewantara, Barumun, Padanglawas, Jumat (15/3/2024).
"Dari 33 Kabupaten/Kota di Sumut, 32 Kabupaten/Kota telah memiliki Rumah Sakit Pemerintah dan telah operasional, termasuk RS Pratama di Kabupaten Nias Utara dan RS Pratama di Kabupaten Nias Barat, jadi tinggal Kota Gunungsitoli yang belum memiliki Rumah Sakit Pemerintah," kata Hassanudin.
Hassanudin juga menyampaikan, untuk ketersedian tempat tidur tahun 2023 di Sumut sebanyak 24.897 TT dan jumlah penduduk sebanyak 15.386.640 jiwa, sehingga Rasio Tempat Tidur (TT) RS sebesar 1,6 per 1.000 penduduk.
Rasio tersebut sudah mencukupi bila dibandingkan dengan standar nasional dan WHO, yaitu 1 TT per 1.000 penduduk.
Namun demikian, persebaran TT Rumah Sakit belum merata, dimana sebagian besar TT Rumah Sakit terkonsentrasi di wilayah Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang. Hal ini menurutnya berdampak pada akses masyarakat terhadap TT Rumah Sakit.
"Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan tersebut merupakan upaya pemerintah meningkatan derajat kesehatan masyarakatnya. Hari ini kehadiran Bapak Presiden ke RSUD Sibuhuan menunjukkan dukungannya akan kesehatan masyarakat. Kita berharap kolaborasi pemerintah, baik pusat dan daerah untuk terus bersinergi meningkatkan pelayanan dan penyedian berbagai fasilitas kesehatan di setiap RSUD, sehingga pelayanan kesehatan tidak tertumpuk di satu daerah saja," harapnya. (*)
(Palas)
Belum ada Komentar untuk "Pj Gubernur Sebut Rasio Tempat Tidur RS di Sumut Lebihi Standar WHO"
Posting Komentar