Pasar Keuangan masih Dibayangi Tekanan, Harga Emas Cetak Rekor dalam Sejarah
Selain itu, Jerome Powell memberikan pernyataan bahwa potensi penurunan suku bunga acuan masih belum pasti. Namun, pidato tersebut telah mendorong penguatan pada kinerja sejumlah indeks bursa di kawasan Asia.
“Pada perdagangan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditransaksikan menguat di atas level 7.200. Dan kinerja IHSG diproyeksikan akan mampu berada di zona hijau selama sesi perdagangan,” kata Gunawan di Medan, Kamis (4/4/2024).
Sementara untuk kinerja mata uang Rupiah, disebutkan Gunawan masih bergerak stabil dikisaran 15.915 per Dolar AS pada sesi perdagangan pagi, meskipun Rupiah masih memiliki kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini.
Dimana imbal hasil US Treasury 10 tahun mengalami kenaikan di level 4.356% pada perdagangan pagi ini, yang menyisakan kekuatiran bahwa Rupiah masih dibayangi tekanan, yang bisa saja membuat Rupiah diperdagangkan di zona merah.
“Karena sejauh ini, ketidakapastian masih tetap tinggi meskipun The FED telah menyampaikan pidatonya,” katanya.
Disisi lain, harga emas dunia terus bergerak naik dan menembus level US$2.300 per ons troy nya. Harga emas ditransaksikan menguat sekalipun Bank Sentral AS lebih bersikap hawkish pada pidatonya tadi malam.
Harga emas capai rekor sejarah tertinggi baru seiring memanasnya tensi geopolitik global. Dan secara teknikal emas berpeluang terkoreksi sehat karena sudah memasuki area jenuh beli. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Pasar Keuangan masih Dibayangi Tekanan, Harga Emas Cetak Rekor dalam Sejarah"
Posting Komentar