Pasar Pantau Tensi Geopolitik di Timur Tengah, IHSG dan Rupiah Kompak Ditutup Melemah
Lensamedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan perdana pasca libur Idulfitri berada di zona merah, dan ditutup melemah 1.68% di level 7.164,81.
Bersama dengan mayoritas bursa Asia lainnya, kinerja IHSG sama-sama terpuruk pada perdagangan hari ini. Dan investor asing juga membukukan transaksi jual bersih senilai Rp454 miliar.
Sementara itu, mata uang Rupiah yang sempat melemah hingga menyentuh 16.200 per Dolar AS di sesi perdagangan pagi terpantau mampu mengurangi kerugiannya, meskipun tetap melemah cukup dalam di level 16.170 per Dolar AS.
"Rupiah memang tidak sendirian melemah terhadap Dolar AS. Sejumlah mata uang di Asia juga mengalami pelemahan, namun Rupiah menjadi salah satu mata uang berkinerja paling buruk di Asia," ujar Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Selasa (16/4/2024).
Dampak perang Iran – Israel dikatakan Gunawan memang sangat terasa tekanannya pada pasar keuangan domestik.
Technical rebound bisa saja terjadi pada perdagangan besok. Namun ia menilai pelaku pasar akan lebih memilih posisi wait and see hingga pergerakan arahnya memungkinkan untuk mengalami pembalikan arah.
"Mengingat sejauh ini masih ada ancaman serangan balasan dari Israel ke Iran yang bisa ganggu kinerja pasar keuangan. Dan pasar akan terus memantau tensi geopolitik di Timur Tengah," katanya.
Di sisi lain, harga emas terpantau sedikit mengalami penurunan pada sesi perdagangan sore.
Harga emas yang sempat berada di atas US$2.380 per ons troy, berbalik arah dan diperdagangkan dikisaran US$2.374 per ons troy pada sesi perdagangan sore.
Sekalipun perang belum akan berakhir di Timur Tengah, namun tensi geopolitik di sesi perdagangan Asia lebih dingin dibandingkan dengan perdagangan kemarin. Sehingga sedikit memberikan tekanan pada harga emas. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Pasar Pantau Tensi Geopolitik di Timur Tengah, IHSG dan Rupiah Kompak Ditutup Melemah"
Posting Komentar