Sejumlah Masalah Hantam Pasar Keuangan di Tanah Air, IHSG dan Rupiah Terpuruk
Lensamedan - Laju tekanan inflasi di tanah air memang mengalami kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya.
Namun, data inflasi tersebut menurut Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin tidak seharusnya menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terpuruk 1.15% di level 7.205,061.
Bahkan, IHSG sempat terpuruk hingga ke level 7.137 atau turun nyaris 2%.
Meski melemah, investasi asing justru membukukan transaksi beli bersih senilai Rp1.6 trilliun pada perdagangan hari ini.
Padahal sejumlah bursa di Asia ditutup menguat pada perdagangan hari ini.
Sejumlah bursa di Asia kinerjanya membaik memanfaatkan data ekonomi AS, khususnya inflasi yang masih sesuai dengan ekspektasi.
"Selain itu, IHSG yang melemah juga bertolak belakang dengan data S&P manufaktur (PMI) tanah air yang justru indeksnya membaik ke level 54,2," ujar Gunawan di Medan, Senin (1/4/2024).
Pelemahan IHSG pada dasarnya menurut Gunawan juga bisa dijelaskan dengan kinerja mata uang rupiah yang sempat melemah hingga nyaris mendekati 16.000 per Dolar AS.
Rupiah sempat diperdagangkan melemah hingga menyentuh 15.913 per Dolar AS, meskipun pada akhirnya mampu ditutup di level 15.885 per Dolar AS.
Meski demikian Rupiah tetap saja ditutup melemah dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya yang masih bertahan di level 15.850 per Dolar AS.
Tekanan pada pasar keuangan lainnya juga dipicu oleh memanasnya situasi politik di tanah air.
"Ditambah lagi terkuaknya skandal korupsi ratusan triliun oleh Kejaksaan Agung," katanya.
Disisi lain, harga emas terpantau bergerak menguat dan cukup stabil dari posisi perdagangan pagi. Harga emas terpantau masih ditransaksikan dikisaran US$2.251 per ons troy di sesi perdagangan sore. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Sejumlah Masalah Hantam Pasar Keuangan di Tanah Air, IHSG dan Rupiah Terpuruk "
Posting Komentar