Tekanan Mereda, IHSG Berhasil Ditutup di Zona Hijau

Lensamedan - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup menguat setelah sempat melemah.

IHSG sempat terpuruk hingga ke level 7.153, sebelum akhirnya menguat tajam di masa injury time jelang penutupan.

Pelemahan IHSG yang terjadi sehari sebelumnya, ditambah dengan tekanan yang terjadi pada perdagangan pagi dipicu oleh memburuknya sejumlah saham big caps di sektor perbankan atau keuangan.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, menilai pelaku pasar khawatir bahwa NPL (non performing loan) atau kredit macet berpeluang mengalami kenaikan seiring dengan berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid 19 pada tanggal 31 maret kemarin.

Meksipun disisi lainnya, OJK menyatakan bahwa perbankan siap menghadapi masa berakhirnya program stimulus tersebut.

"Tekanan pada pasar saham sebelumnya juga diakibatkan oleh gangguan eksternal seperti ketiakpastian pemangkasan bunga acuan. Ditambah lagi situasi politik tanah air yang memanas juga turut menyulut tekanan di pasar saham," ujarnya di Medan, Selasa (2/4/2024).

Sementara itu, mata uang Rupiah yang nyaris menyentuh 16.000 per Dolar AS pada sesi perdagangan pagi, tetapi mampu mengurangi kerugiannya disebutkan Gunawan juga menjadi kabar baik bagi IHSG.

Mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini tetap melemah di level 15.895 per Dolar AS. Namun tekanan pada Rupiah reda di sesi perdagangan kedua.

"Hal inilah yang menjadi katalis positif bagi kinerja IHSG untuk melawan tekanan, sehingga akhirnya mampu ditutup menguat," katanya.

Disisi lain, harga emas juga terpantau menguat di sesi perdagangan sore dikisaran level US$2.059 per ons troy, dibandingkan dengan kinerja pada sesi perdagangan pagi yang sempat ditransaksikan dibawah level US$2.050 per ons troy nya.

Untuk sementara waktu, harga emas adiproyeksikan akan berkonsolidasi dikisaran 2.50, hingga sinyal yang lebih jelas untuk menentukan pergerakan selanjutnya. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini