Jelang Kebijakan Moneter BI, IHSG Cenderung Menguat
Kinerja pasar saham di Asia tidak menunjukan adanya gejolak yang berarti, sekalipun kemarin ada banyak pidato dari pejabat The FED.
Ini mengindikasikan bahwa tidak ada perkembangan yang signifikan terhadap kemungkinan kebijakan yang akan diambil oleh The FED kedepan.
Pada hari ini, Bank Indonesia akan menentukan kebijakan bunga acuannya. Diproyeksikan BI akan tetap mempertahankan besaran bunga acuan di level 6.25%.
Namun menurut Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, diproyeksikan kebijakan BI tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap kinerja pasar keuangan.
Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan tidak akan banyak berubah, kecuali BI kembali menaikkan besaran bunga acuannya
“IHSG dan Rupiah masih akan dipengaruhi oleh sentimen teknikal, ditengah minimnya agenda ekonomi pada hari ini,” ujar Gunawan di Medan, Rabu (22/5/2024).
IHSG di sesi perdagangan pagi ditransaksikan menguat di kisaran level 7.200, sementara mata uang rupiah terpantau menguat di level 15.980 per Dolar AS. Baik IHSG dan Rupiah sejauh ini juga bergerak sideways dengan kecenderungan menguat.
Gunawan menilai, pelaku pasar tengah mengambil posisi wait and see jelang FOMC minutes pada perdagangan besok.
“Karena FOMC minutes akan menjadi tolak ukur bagi kinerja Dolar AS serta pengaruhnya terhadap instrumen keuangan,” terangnya.
Tidak hanya Rupiah dan IHSG yang diperdagangkan stabil, harga emas juga nyaris tidak bergerak dikisaran di level US$2.425 per ons troy nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Jelang Kebijakan Moneter BI, IHSG Cenderung Menguat"
Posting Komentar