Prevalensi Stunting Diharapkan Bisa Satu Digit di 2024


Lensamedan - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut)  mengharapkan prevalensi stunting Sumut tahun 2024, terus menurun hingga mencapai angka satu digit.

Harapan itu menurut Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin, dapat diwujudkan dengan upaya-upaya percepatan penurunan stunting yang maksimal hingga Oktober 2024 nanti.

Tahun 2023 lalu, prevalensi stunting Sumut sudah berada pada angka 18,9%.

“Harapannya ketika dilaksanakan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di bulan Oktober 2024 nanti, kita dapat bersama-sama mencapai angka 14%, bahkan di bawah lagi, angka satu digit, kenapa tidak?” kata Hassanudin, saat memimpin rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sumut di Hotel Santika, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Selasa (21/5/2024).

Selain SKI, pada Oktober 2024, juga dilakukan evaluasi aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM) untuk menentukan capaian, baik untuk level nasional, provinsi maupun kabupaten/kota. Nantinya data SKI dan E-PPBGM akan saling berkonfirmasi.

“Tapi dengan catatan 100% (balita) diukur, kalau tidak hadir ke Posyandu, maka saya minta untuk jemput bola,” kata Hassanudin.

Hassanudin juga mengimbau masyarakat untuk datang ke Posyandu agar bayinya diukur atau ditimbang.

Ia meminta agar setiap desa dipastikan telah mendapat informasi yang jelas mengenai jadwal dan prosedur penimbangan serentak yang akan diadakan pada Juni 2024.

“Kemudian, mari kita libatkan semua Posyandu dan pastikan mereka memiliki peralatan yang memadai dan berfungsi dengan baik, seperti timbangan, alat ukur tinggi badan dan buku pencatatan, partisipasi kader Posyandu dan masyarakat adalah kunci keberhasilan kegiatan ini, agar data yang dihasilkan bisa mengandung akurasi dan dapat dipertanggungjawabkan,” ucap Hassanudin.

Dengan data, semua langkah akan dapat dilakukan dengan tepat. Sehingga percepatan penurunan stunting dapat tercapai.

Data merupakan dasar untuk menentukan intervensi terbaik penurunan stunting.

“Dengan berangkat dari data yang akurat dan langkah-langkah yang terkoordinasi dengan baik, kita tahu diagnosa permasalahan, setelah tahu diagnosasnya kita juga akan tahu bagaimana terapinya, saya yakin kita dapat mempercepat penurunan stunting di Provinsi Sumatera Utara,” ujar Hassanudin.

TPPS Sumut juga diharapkan terus bersama-sama dan bergotong royong melakukan berbagai upaya penurunan stunting, serta melaksanakan 10 Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) sesuai amanat Kemendagri.

10 rencana aksi tersebut di antaranya memastikan dilakukan pendataan seluruh ibu hamil dan Balita yang ada didaerahnya untuk menjadi sasaran, memastikan seluruh ibu hamil dan Balita datang ke Posyandu.

Memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan alat antropometri terstandar, memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi dan lainnya.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, prevalensi stunting nasional ditargetkan sebesar 14% pada tahun 2024.

Menurut Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Munawar Ibrahim, waktu yang tersisa untuk mengejar target tersebut tinggal beberapa bulan lagi. Untuk itu, diperlukan upaya esktra untuk percepatan penurunan stunting Sumut. (*)

(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Prevalensi Stunting Diharapkan Bisa Satu Digit di 2024"

Posting Komentar

PB PON XXI Wilayah Sumut Gelar Pameran Foto

LensaMedan - Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Wilayah Sumatera Utara (Sumut)  menggelar pameran foto Pekan Olahraga Nasi...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel