Rupiah dan IHSG Melemah di Awal Pekan

Lensamedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah, meski sempat menguat di sesi perdagangan pembukaan.

Kinerja IHSG mengalami pelemahan jelang sesi istirahat dan pada akhirnya melemah 0.69% di level 7.266,69, meski investor asing membukukan transaksi beli bersih senilai Rp1,26 triliun.

"Kinerja IHSG melemah disaat sejumlah bursa di Asia justru mayoritas di tutup di zona hijau," ujar Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Senin (20/5/2024).

Tidak jauh berbeda dengan kinerja IHSG, mata uang Rupiah juga ditutup melemah di level 15.970. Rupiah bahkan sempat melemah mendekati level 16.000 per Dolar AS, atau tepatnya di level 15.985.

Kinerja mata uang Rupiah melemah seiring dengan rilis data neraca pembayaran indonesia (current account) merealisasikan defisit sebesar US$2.2 miliar di kuartal pertama.

Untuk harga emas pada perdagangan sore ini disebutkan Gunawan ditransaksikan menguat di level US$2.445 per ons troynya, sekaligus menjadi capaian tertinggi sepanjang sejarah.

Harga emas masih diuntungkan dengan sejumlah rilis data ekonomi terakhir, khususnya data ekonomi dari AS. Sehingga membuat emas lebih menarik dibandingkan dengan Dolar AS.

"Selain itu emas juga diuntungkan dengan memburuknya tensi geopolitik di timur tengah hingga Rusia-Ukraina," katanya.

Sementara itu, spekulasi terkait penetapan bunga acuan kedepan masih belum menunjukan gambaran yang jelas arahnya seperti apa.

Langkah Bank Indonesia yang sebelumnya menaikkan besaran bunga acuan justru memberikan isyarat bahwa suku bunga tinggi akan bertahan untuk waktu yang lama sangat terbuka.

"Dan akan menjadi beban bagi pasar saham, walaupun Rupiah tidak sepenuhnya dipengaruhi sentimen lokal. Rupiah juga akan dipengaruhi dari dinamika kebijakan suku bunga acuan di negara lainnya," pungkasnya. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini