Tekanan Eksternal Kian Meningkat, Rupiah dan IHSG Kembali dalam Tekanan
Data tersebut bisa menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan, mengingat laju pertumbuhan ekonomi secara kuartalan yang melambat ditengah tingginya inflasi AS lebih banyak membawa tekanan bagi pasar keuangan.
Bursa saham AS Dow Jones ditutup melemah 1.06%. Dan pelemahan bursa saham tersebut juga memicu terjadinya pelemahan pada bursa saham di Asia pada perdagangan pagi ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri dibuka melemah di level 7.075. Pelemahan IHSG ini menurut Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin seharusnya tidak sebesar tekanan yang terjadi pada bursa Asia pada perdagangan hari ini.
“Secara teknikal IHSG bisa saja tertahan di level support 7.030 atau berkonsolidasi di level 7.000,” ujar Gunawan Benjamin di Medan.
Di sisi lain kata Gunawan, kinerja mata uang Rupiah juga turut diperdagangkan melemah pada perdagangan hari ini dengan ditransaksikan di level 16.234 per Dolar AS.
Melemahnya mata uang Rupiah juga tersulut oleh kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang naik dan berada di atas 4.7% sejauh ini.
Namun Gunawan mengaku masih yakin Rupiah bisa dikendalikan untuk tidak meninggalkan level 16.200 terlalu jauh.
“Tekanan eksternal terhadap pasar keuangan tanah air pada hari ini kian membesar, ditengah minimnya agenda ekonomi penting dari kawasan Asia,” kata pria berkaca mata ini.
Sementara itu, harga emas dunia ditransaksikan dikisaran US$2.338 per ons troy nya. Lebih rendah dibandingkan dengan perdagangan sore kemarin dimana emas masih mampu berada di atas US$2.340 per ons troy nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tekanan Eksternal Kian Meningkat, Rupiah dan IHSG Kembali dalam Tekanan"
Posting Komentar