Harga Cabai Merah Melonjak, Sumut Dipoyeksikan Inflasi di Bulan Mei


LensaMedan - Pada bulan Mei, komoditas pangan strategis seperti daging ayam, bawang merah dan cabai merah memberikan sumbangan inflasi. 

Dari ketiga komoditas tersebut, cabai merah mengalami kenaikan tertinggi (36%), bawang merah (32%) dan daging ayam (14.4%) dalam satu bulan terakhir. 

Sementara itu komoditas pangan strategis yang menyumbang deflasi adalah cabai rawit (turun 13%) dan daging sapi yang turun tipis 1.5%. Komoditas lainnya seperti ikan dencis, ikan tongkol dan tomat juga menyumbang deflasi. 

Akan tetapi menurut Ekonom Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Sumut tetap diproyeksikan akan tetap mengalami inflasi di bulan Mei maksimal 0.2% secara bulanan (month to month). 

“Karena selain komoditas pangan tersebut, emas juga menyumbang inflasi di bulan Mei ini,” ujar Gunawan di Medan, Sabtu (1/6/2024).

Untuk komoditas pangan lainnya seperti telur ayam, bawang putih, minyak goreng, gula pasir dan beras terpantau bergerak stabil. 

Gunawan menilai, inflasi di Sumut terjadi dikarenakan adanya tarikan harga komoditas di luar Sumut seperti cabai merah dan bawang merah. Untuk komoditas bawang merah, pada dasarnya Sumut memang sebagian kebutuhannya bergantung dari wilayah lain.

Akan tetapi, untuk cabai merah sebenarnya Sumut masih mampu mencetak surplus produksi. Realisasi harga cabai merah diSumut pada bulan Mei yang rata-rata sebesar Rp51 ribu per Kg, terlalu jauh dari harga keekoomian di wilayah Sumut. Sekalipun wilayah Kabupaten Karo mengalami penurunan produktivitas karena belum memasuki masa panen.

Harga cabai di Sumut pada dasarnya bisa ditransaksikan dikisaran Rp25 ribu hingga Rp35 ribu per Kg, jika pasokan cabai dari wilayah Sumut dialokasikan terlebih dahulu untuk pemenuhan kebutuhan di wilayah ini. 

“Harga cabai merah yang lebih tinggi di luar wilayah Sumut memberikan sengatan pada harga cabai merah di Sumut yang terpaksa harus ikut naik,” sebut pria berkacamata ini.

Jika nantinya pasokan cabai merah dari Kabupaten Karo membaik di bulan Juni, dan ketergantungan cabai merah di provinsi tetangga Sumut berkurang, maka di bulan Juni Sumut menurut Gunawan masih berpeluang untuk mencetak deflasi. 

“Karena di bulan Juni cabai merah dan daging ayam berpeluang mengalami penurunan harga, walaupun minyak goreng dan harga beras punya kecenderungan sebaliknya,” pungkasnya. (*)


(Medan)


Belum ada Komentar untuk "Harga Cabai Merah Melonjak, Sumut Dipoyeksikan Inflasi di Bulan Mei "

Posting Komentar

PB PON XXI Wilayah Sumut Gelar Pameran Foto

LensaMedan - Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Wilayah Sumatera Utara (Sumut)  menggelar pameran foto Pekan Olahraga Nasi...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel