IHSG dan Rupiah Bergerak Sideways, Dampak Banyak Dipengaruhi Sentimen Teknikal
Sedangkan mata uang Rupiah dibuka dengan Kembali menguat di level 16.370 dan menjauh dari level psikologis 16.400 per Dolar AS.
Sejumlah indikator kinerja Dolar AS pada dasarnya tidak begitu mendukung penguatan mata uang Dolar AS pada hari ini.
Diantaranya adalah melemahnya kinerja USD Index dikisaran 105.4, serta stagnasi pada imbal hasil US Treasury 10 tahun yang berada dikisaran 4.236% yang seharusnya tidak memberikan dorongan besar bagi kinerja mata uang Dolar AS untuk menguat.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pada perdagangan hari ini, tidak ada agenda ekonomi penting yang akan dirilis.
Sentimen teknikal akan lebih banyak berpengaruh dibandingkan dengan fundamental. Satu satunya data penting yang mampu menggerakkan pasar adalah indeks kepercayaan konsumen AS, yang diproyeksikan akan turun dikisaran angka 100.
“Meski demikian data tersebut juga baru akan berpengaruh ke pasar keuangan besok,” ujar Gunawan di Medan, Selasa (25/6/2024).
Namun, kata Gunawan, pasar keuangan masih terpaku dengan kinerja Dolar AS yang belakangan ini kinerjanya kerap merepotkan Rupiah.
Rilis data inflasi AS pada akhir pekan ini akan menjadi pertaruhan besar bagi mata uang Rupiah, karena Dolar AS bisa saja diuntungkan dengan rilis data inflasi tersebut.
“Terlebih saat inflasi AS justru lebih tinggi dari perkiraan awal,” terangnya.
Sementara itu, harga emas ditransaksikan dikisaran US$2.329 per ons troy. Sedikit mengalami penguatan dibandingkan dengan perdagangan kemarin. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Bergerak Sideways, Dampak Banyak Dipengaruhi Sentimen Teknikal"
Posting Komentar