Tidak Ada Kejutan Berarti dari Kebjakan The FED, IHSG Ditutup di Zona Merah
LensaMedan - Rilis data inflasi AS yang tidak diikuti dengan sikap dovish The FED justru membuat pasar saham di tanah air mengalami koreksi.
Spekulasi penurunan bunga acuan yang memudar justru memberikan indikasi bahwa suku bunga akan bertahan lama.
Yang artinya bahwa sektor riil berpeluang mengalami tekanan yang berkepanjangan. Tentunya akan bermuara pada tekanan yang terjadi pada pasar saham.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.27% di level 6.831,564, dimana asing membukukan transaksi beli bersih senilai Rp626 miliar.
Pelemahan IHSG tak ubahnya kinerja sejumlah bursa di Asia, yang turut diperdagangkan dengan pelemahan yang terbatas.
"Kinerja pasar saham masih berpeluang mengalami tekanan, jika rilis inflasi produsen AS merealisasikan kinerja yang lebih tinggi dari ekspektasi," ujar Gunawan di Medan, Kamis (13/6/2024).
Sementara itu, mata uang Rupiah dikatakan Gunawan ditutup menguat di level 16.265 per Dolar AS.
Kinerja mata uang Rupiah membaik setelah sejumlah indikator yang menunjukan kinerja Dolar AS mengalami pelemahan.
"Satu diantaranya adalah melemahnya imbal hasil US Treasury 10 Tahun (4.308%) yang lebih rendah dari perdagangan sehari sebelumnya," sebutnya.
Di sisi lain, harga emas dunia ditransaksikan stabil dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini. Harga emas ditransaksikan dikisaran US$2.315 per ons troy nya.
Dimana harga emas nyaris tidak bergerak banyak setelah The FED mempertahankan bunga acuan.
Secara keseluruhan kebijakan The FED pada hari ini tidak memberikan kejutan yang bagi pasar keuangan dan komoditas. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tidak Ada Kejutan Berarti dari Kebjakan The FED, IHSG Ditutup di Zona Merah"
Posting Komentar