Akhir Pekan, Rupiah Kembali Menjadi yang Terkuat di Asia
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat 0.37% di level 7.327,58.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, saham sektor perbankan berkapitalisasi besar seperti BBRI, BBNI, dan BMRI menjadi penopang kenaikan kinerja indeks bursa saham pada perdagangan hari ini.
"Dan investor asing membukukan transaksi beli bersih senilai Rp84 miliar," ujar Gunawan di Medan, Jumat (12/7/2024).
Sementara itu, mata uang Rupiah kembali membukukan kinerja terbaik di kawasan Asia, dengan ditutup di level 16.135 per Dolar AS, setelah data inflasi AS membukukan kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya.
Sejumlah indikator keuangan di AS seperti USD Index turun di bawah level 105, dan imbal hasil US Treasury 10 Tahun juga turun dikisaran 4.2%.
Kinerja mata uang Rupiah kembali membukukan sebagai mata uang yang terkuat di Asia pada perdagangan hari ini.
Dolar AS juga terpantau mengalami pelemahan terhadap Rupe India, Hongkong Dolar dan Yuan China.
Dolar AS kehilangan kekuatannya terhadap Rupiah, setelah pasar kembali yakin bahwa pemangkasan bunga acuan The FED akan dilakukan pada bulan September 2024.
"Kinerja pasar keuangan secara keseluruhan mendapatkan angin segar dari data inflasi AS, yang mendukung kemungkinan sikap The FED yang lebih lunak di masa yang akan datang," kata Gunawan.
Harga emas pada perdagangan sore ini ditransaksikan relatif stabil dikisaran US$2.404 per ons troy nya. Jika dirupiahkan, harga emas ditransaksikan dikisaran Rp1,250 juta per gram nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Akhir Pekan, Rupiah Kembali Menjadi yang Terkuat di Asia"
Posting Komentar