Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Ditutup Naik Tipis
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 0.01% di level 7.288,9 pada perdagangan hari ini.
Penguatan IHSG ini setelah sempat diperdagangkan di zona merah sebelum akhirnya ditutup menguat terbatas.
Penguatan mayoritas bursa di Asia pada perdagangan hari ini menurut Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin nyatanya tidak memberikan dorongan penguatan yang lebih bagi IHSG.
"Sejumlah bursa seperti Nikkei Jepang dan Hang Seng China membukukan kenaikan yang signifikan yakni 2.13% dan 1.2%," ujarnya di Medan. Senin (29/7/2024).
Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini juga ditutup menguat tipis di level 16.275 per Dolar AS.
Berbeda dengan IHSG, mata uang rupiah justru mampu melawan tekanan Dolar AS, dimana Dolar AS mengalami penguatan terhadap sejumlah mata uang di Asia.
Dolar AS terpantau menguat terhadap Yuan China, Hong Kong Dolar, Rupe India dan Singapore Dolar.
Walaupun menguat, kinerja mata uang rupiah sempat tertekan di level 16.290 per Dolar AS.
Rupiah di awal perdagangan sempat tertekan meskipun imbal hasil US Treasury justru mengalami penurunan.
Rupiah sendiri memang kerap melemah di saat The FED akan menetapkan besaran bunga acuannya.
Pada hari ini, rilis data investasi Asing tanah air menunjukan bahwa di kuartal kedua (Q2), secara tahunan investasi asing langsung di Indonesia tumbuh 16.6%.
"Data tersebut menjadi satu-satunya data yang paling berpengaruh terhadap kinerja pasar keuangan di tanah air, ditengah minimnya sentimen ekonomi eksternal hari ini," sebut Gunawan.
Di sisi lain, harga emas pada perdagangan sore ini ditransaksikan sedikit mengalami penurunan di kisaran US$2.390 per ons troy nya.
Harga emas relatif membaik meskipun diperkirakan sulit naik hingga keputusan The FED mendatang. Jika dirupiahkan, harga emas saat ini ditransaksikan 1.25 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Ditutup Naik Tipis "
Posting Komentar