Awal Pekan, Rupiah dan IHSG Diproyeksikan Bergerak Sideways
Selanjutnya ada rilis data neraca dagang RI pada bulan Juni yang diproyeksikan membaik dari bulan Mei sebesar US$2,93 miliar.
Dan dijadwalkan akan ada pidato Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pada peradagangan awal pekan di AS.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pada perdagangan besok ada penjualan ritel AS bulan Juni yang diproyeksikan tidak akan mengalami pertumbuhan. Disusul kebijakan penetapan bunga acuan Bank Indonesia pada perdagangan hari Rabu.
Dan pada perdagangan jelang tutup akhir pekan, kinerja pasar keuangan tidak lagi dibanjiri oleh agenda ekonomi penting.
“Dalam sepekan kedepan, pelaku pasar akan kembali dibayangi sejumlah sentimen yang kembali menuntut kewaspadaan tinggi,” ujar Gunawan di Medan, Senin (15/7/2024).
Pada sesi perdagangan awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditransaksikan bergerak mendatar dikisaran 7.330 dengan bergerak di dua zona yang berbeda.
Dalam sepekan kedepan IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 7.250 hingga 7.370.
Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah juga bergerak sideways di sesi awal perdagangan pekan ini. Rupiah ditransaksikan dikisaran 16.140 per Dolar AS, dengan kecenderungan menguat sejauh ini.
Pekan ini Rupiah menurut Gunawan bisa saja mendapatkan dorongan penguatan, mengingat sejumlah agenda ekonomi yang relatif mendukung penguatan rupiah.
Seperti ekspektasi rilis data neraca perdagangan yang membaik, ditambah dengan kebijakan Bank Indonesia yang akan mempertahankan besaran bunga acuannya.
Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 16.070 hingga 16.200 dalam sepekan kedepan.
“Di sisi lain, harga emas sejauh ini ditransaksikan stabil dikisaran $2.410 per ons troy nya,” pungkasnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Awal Pekan, Rupiah dan IHSG Diproyeksikan Bergerak Sideways"
Posting Komentar