BI Rate Tak Berubah, Rupiah Menguat sementara IHSG Melemah
LensaMedan - Rupiah mampu menekan Dolar AS di bawah level 16.100 pada perdagangan hari ini.
Kinerja positif ini dibukukan ditengah prospek penurunan bunga acuan The FED setelah pidato kemarin, dan kebijakan Bank Indonesia menetapkan besaran bunga acuan tidak berubah pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar hari ini.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Rupiah ditutup menguat di level 16.095 per Dolar AS.
Berbeda dengan Rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru ditutup melemah tipis 0.072 poin (0.001%) di level 7.224,18 setelah sempat menguat di awal sesi perdagangan.
Asing terpantau membukukan transaksi jual bersih senilai Rp129 miliar pada perdagangan hari ini.
Sejumlah saham yang mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini diantaranya adalah BREN, AMMN, BBCA dan TPIA.
"Sementara saham TLKM, BMRI, BBRI dan BBNI menjadi saham yang mengalami penguatan," kata Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Rabu (17/7/2024).
Secara keseluruhan, kata Gunawan, kebijakan BI yang menetapkan besaran bunga acuannya direspon positif oleh pelaku pasar.
Dan tekanan pada IHSG di jelang sesi penutupan pada perdagangan hari ini, banyak dipengaruhi oleh memburuknya sejumlah bursa di Asia.
Di sisi lain, harga emas juga masih mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan hari ini. Harga emas ditransaksikan di level US$2.471 per ons troy nya.
Harga emas jika dirupiahkan berada dikisaran harga Rp1,28 juta per gramnya.
"Harga emas relatif masih diuntungkan dengan melunaknya sikap Gubernur Bank Sentral AS atau The FED. Ditambah lagi, tensi geopolitik di yang kian memanas juga menguntungkan bagi emas," pungkasnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "BI Rate Tak Berubah, Rupiah Menguat sementara IHSG Melemah "
Posting Komentar