Deputi Gubernur BI, Juda Agung: Enam Hal Penting Dijalankan Pelaku UMKM untuk Hadapi Persaingan Global


LensaMedan - Pelaku Usaha Kecil Kecil dan Menengah (UMKM) didorong untuk melakukan setidaknya enam hal agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan global.

Hal ini menurut Deputi Gubernur Bank Indonesa (BI), Juda Agung agar sejalan dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mendorong pengembangan UMKM.

Hal pertama yang perlu dilakukan pelaku UMKM menurut Juda Agung adalah meningkatkan produksi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

Hal ini menurut Juda menjadi poin penting jika ingin tetap bersaing di pasar domestik ataupun pasar global. Karena seringkali yang menjadi hambatan UMKM adalah pasokan yang berkesinambungan.

"Dan hal ini seringkali dikeluhkan pembeli (buyer), bukan hanya pembeli luar negeri tetapi juga dalam negeri. Karena itu untuk memperbesar kuantitas, butuh kerja sama antar pelaku UMKM, dan perlu ada agregator di semua sektor," ujar Juda Agung saat memberikan sambutan di pembukaan Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2024 di Istana Maimun, Rabu (3/7/2024).

Hal kedua yang perlu dilakukan perlu dilakukan pelaku UMKM, kata Juda Agung adalah melakukan inovasi mengikuti kemauan atau selera pasar yang terus berkembang.

Saat ini kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat. Orang cenderung menghindari hal-hal yang merusak kesehatan. Misalnya penggunaan gula yang berlebihan.

Untuk itu, pelaku UMKM makanan didorong untuk melakukan penyesuaian dengan memberikan pilihan-pilihan, mana produk yang menggunakan gula secara normal, produk yang sedikit menggunakan gula atau bahkan tidak menggunakan gula sama sekali.

"Dan yang ketiga saya sebut sebagai narasi, dimana untuk meningkatkan daya saing, UMKM harus menonjolkan cerita dibalik proses pembuatan produk. Ini akan memberikan nilai lebih sehingga bisa bersaing dengan produk impor yang harganya lebih murah," terangnya.

Lebih jauh Juda menerangkan, hal keempat yang perlu dilakukan pelaku UMKM adalah  teknologi digital.

Transformasi digital sangat diperlukan untuk membuka pemasaran baru, baik pasar internasional maupun pasar domestik.

Juga dari sistem pembayaran yang sudah cenderung menggunakan digital.

"Dan ini harus dilayani pelaku UMKM yang syukurnya saat ini sudah hampir 90% dari 32 juta merchant UMKM yang melek teknologi digital," tambahnya.

Juda menambahkan, hal kelima yang penting untuk mendorong keberlangsungan UMKM di Indonesia adalah akses pembiayaan, yang bukan hanya dilakukan perbankan tetapi juga sudah dilakukan fintech.

"Dan yang terakhir adalah rantai pasok. Rantai pasok yang efisien sangat penting untuk daya saing UMKM, termasuk kolaborasi dengan industri besar. Dan ini juga dilakukan di negara-negara besar,," tambahnya.

Bank Indonesia lanjut Juda siap melakukan berbagai hal untuk mendorong pengembangan UMKM.

"Mulai dari sertifikasi, kurasi, pembinaan kualitas, kemudian mendigitalisasi termasuk juga imut memasarkan," tegasnya.

KKSU 2024 yang mengambil tema Rap Pamajuhon Sumatera Utara akan berlangsung hingga 7 Juli 2024 di Deli Park Mall. (*)


(Medan)


Belum ada Komentar untuk "Deputi Gubernur BI, Juda Agung: Enam Hal Penting Dijalankan Pelaku UMKM untuk Hadapi Persaingan Global "

Posting Komentar

Siapkan Program Sesuai Kebutuhan Masyarakat, Bobby-Surya Optimis Menang 80% di Pilgubsu

LensaMedan - Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1 Bobby Nasution dan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya optimis menang dengan t...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel