IHSG Bergerak Melemah, Namun Rupiah Terpantau Menguat
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, bursa Dow Jones, S&P hingga Nasdaq terpantau mengalami penguatan pada penutupan perdagangan.
Tetapi ia menilai, penguatan bursa di AS juga terdorong pernyataan dovish Gubernur Bank Sentral AS.
Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, menyatakan bahwa untuk memangkas bunga acuan tidak perlu menunggu hingga inflasi menyentuh angka 2%.
“Ini berarti kemungkinan pemangkasan bunga acuan berpeluang akan dilakukan lebh cepat. Walaupun sejauh ini, pasar melihat potesi pemangkasan bunga acuan akan dilakukan paling cepat pada bulan September mendatang,” ujar Gunawan di Medan, Selasa (16/7/2024).
Namun, lanjut Gunawan, sekalipun Jerome Powell memberikan sinyal pemangkasan bunga acuan, nyatanya imbal hasil US Treasury 10 tahun mengalami penguatan pada perdagangan waktu AS.
USD Index juga bergerak menguat dikisaran 104.19. Hal ini terjadi seiring dengan percobaan pembunuhan calon Presiden Trump. Sekaligus mengindikasikan bahwa mata uang Rupiah berpeluang melemah pada perdagangan hari ini.
Pada pedagangan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak sideways dikisaran 7.290 dengan kecenderungan menguat.
Untuk kinerja mata uang Rupiah terpantau bergerak melemah di level 16.200 per Dolar AS. Sementara itu, harga emas relatif menguat di kisaran level $2.427 per ons troy nya.
“Saya menilai pasar perlu berhati hati dengan potensi koreksi pada IHSG. IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 7.240 hingga 7.290. Sementara untuk kinerja mata uang Rupiah akan berkonsolidasi terlebih dahulu dikisaran 16.200 per Dolar AS,” pungkasnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG Bergerak Melemah, Namun Rupiah Terpantau Menguat "
Posting Komentar