Jelang Testimoni Bank Sentral AS, IHSG Dibuka Mendatar sementara Rupiah Kembali Melemah
Tetapi pidato ini baru akan disampaikan sekitar pukul 21.00 WIB, sehingga dampak ke pasar keuangan baru akan dirasakan pada perdagangan esok hari.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang untuk mengalami koreksi terbatas, mengingat IHSG sejauh ini dinilai masih memasuki area jenuh beli, sehingga rawan untuk mengalami koreksi.
IHSG pada perdagangan pagi ini ditransaksikan mendatar di level 7.250, dimana IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.200 hngga 7.270 pada perdagangan hari ini.
Rilis data penjualan ritel pada hari ini diproyeksikan akan banyak mempengaruhi kinerja IHSG dibandingkan dengan mata uang Rupiah.
“Jika penjualan ritel pada bulan Mei kembali memburuk dibandingkan bulan sebelumnya, saya mengkhawatirkan akan ada tekanan tambahan pada IHSG. Dimana emiten saham yang berkorelasi dengan kinerja perusahaan ritel berpeluang mengalami tekanan,” ujar Gunawan di Medan, Selasa (9/7/2024).
Di sisi lain, kata Gunawan, imbal hasil US Treasury terpantau bergerak turun dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya. Imbal hasil US Treasury sejauh ini berada di level 4.27% jelang pidato Gubernur Bank Sentral AS.
Pada sesi perdagangan pagi ini, Rupiah dibuka melemah di level 16.290 per Dolar AS. Kinerja mata uang rupiah berpeluang untuk kembali menyentuh 16.300 per US Dolar.
“Sikap hawkish The FED bisa aja kembali menekan kinerja mata uang Rupiah, sehingga Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 16.250 hingga 16.300 per Dolar AS,” katanya.
Seiring dengan pelemahan mata uang rupiah, harga emas juga ditransaksikan melemah dikisaran level US$2.361 per ons troy nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Jelang Testimoni Bank Sentral AS, IHSG Dibuka Mendatar sementara Rupiah Kembali Melemah"
Posting Komentar