Rupiah dan IHSG Ditutup Melemah
LensaMedan - Mata uang rupiah ditutup melemah di level 16.175 per Dolar AS, setelah sempat menyentuh 16.200.
Pelemahan Rupah tidak sendirian, karena Dolar AS juga menguat terhadap sejumlah mata uang di Asia, seperti terhadap mata uang Yuan China, Yen Jepang dan Rupe India.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, Dolar justru cenderung menguat setelah The FED mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan bunga acuan dalam pidato sebelumnya.
"Kabar tersebut nyatanya tidak membuat US Dolar melemah, karena disisi lain pasar juga tengah diselimuti kabar buruk percobaan pembunuhan dan sejumlah indikator keuangan AS yang menopang penguatan Dolar AS," katanya di Medan, Selasa (16/7/2024).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menguat hingga mendekati level 7.300 disesi awal perdagangan, juga ditutup melemah 0.75% di level 7.224,29.
Sejumlah saham berkapitalisasi besar yang mengalami penurunan diantaranya adalah saham sektor perbankan seperti BBCA, BBNI dan BBRI.
Disusul selanjutnya saham TLKM dan ASII yang turut menyumbang pelemahan IHSG.
Di sisi lain, kinerja harga emas mengalami penguatan di level US$2.441 per ons troy nya, yang jika dirupiahkan ditransaksikan di kisaran harga Rp1,27 juta per gram nya.
Ada dua faktor yang membuat emas menguat, pertama sikap Gubernur Bank Sentral AS yang kian dekat dengan rencana pemangkasan bunga acuan.
"Dan kedua tensi geo politik yang memanas antara Rusia dengan AS/NATO," pungkasnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Rupiah dan IHSG Ditutup Melemah"
Posting Komentar