Agustus, Sumut Diproyeksikan Inflasi
LensaMedan - Meskipun di bulan agustus ini sejumlah harga kebutuhan pangan pokok strategis relatif stabil, namun ada beberapa harga kebutuhan pangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga di bulan Juli sebelumnya.
Seperti harga cabai rawit yang bertahan mahal dikisaran angka 47 hingga 55 ribu per Kg dan juga minyak goreng.
Padahal di bulan Juli, harga cabai rawit sempat ditransaksikan dalam rentang 34 hingga 38 ribu per Kg, sementara harga minyak goreng curah mengalami kenaikan tipis.
"Harga minyak goreng curah terpantau naik sekitar Rp300 per Kg di dua pekan jelang penutupan bulan Agustus mengacu kepada PIHPS Sumut," ujar pemerhati ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Kamis (29/8/2024).
Untuk harga cabai merah, yang saat ini berada dikisaran Rp26 ribu hingga Rp33 ribu per Kg, sebenarnya menunjukan volatilitas harga yang relatif tidak jauh berbeda dengan harga di bulan sebelumnya.
Bahkan cabai merah di bulan Agustus sempat menyentuh Rp50 ribu per Kg meskipun kembali turun.
Jadi cabai merah dinilai Gunawan tetap berpeluang menyumbang inflasi di bulan agustus.
Selain itu, harga telur ayam berdasarkan hasil pengamatan langsung juga mengalami kenaikan.
Harga telur naik sekitar Rp100 per butirnya, dimana harga telur ayam paling banyak ditransaksikan dalam rentang Rp1.400 hingga Rp1.900 per butir untuk wilayah Kota Medan, dan kabupaten atau kota yang bersebelahan dengan Medan.
Untuk harga daging ayam, juga relatif stabil. Harga daging ayam sejauh ini bergerak dalam rentang Rp22 ribu hingga Rp33 ribu per Kg untuk Kota Medan, Deliserdang, Langkat, Siantar atau wilayah lain yang belum terpaut jauh dari Kota Medan.
Yang paling mahal ada di Kota Sibolga dimana harga daging ayam menyentuh Rp38.250 per Kg nya.
"Ini jika kita mengacu kepada PIHPS," katanya.
Ditambahkannya, bila mengacu kepada realisasi sejumlah harga kebutuhan pangan tersebut, ia menghitung bahwa Sumut akan mencetak inflasi di bawah 022% pada bulan Agustus.
"Realisasi inflasi Sumut di bulan ini masih terbilang rendah. Dan pemicu inflasi didominasi oleh masalah cuaca, serta gangguan supply yang didorong oleh masa panen yang sudah lewat," pungkasnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Agustus, Sumut Diproyeksikan Inflasi "
Posting Komentar