AS Menjauh dari Resesi, IHSG dan Rupiah Beda Arah di Sesi Perdagangan Pagi
LensaMedan - Data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal kedua mengalami kenaikan sebesar 3% secara kuartalan atau QoQ. Data estimasi pertumbuhan ekonomi yang kedua ditambah data ketenaga kerjaan yang membaik menunjukan bahwa ekonomi AS menjauh dari kemungkinan resesi.
Dan data tersebut telah mendorong peningkatan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang naik diatas 3.86%.
Pelaku pasar masih menunggu data ekonomi AS lainnya seperti inflasi yang akan menentukan sikap investor kedepan.
Namun sayangnya, diproyeksikan inflasi AS di bulan Juli berpeluang naik dibandingkan realisasi bulan sebelumnya.
Dan untuk sesi perdagangan akhir pekan ini, kinerja mayoritas bursa di Asia ditransaksikan menguat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut menguat di level 7.642 di sesi pembukaan perdagangan, sementara mata uang Rupiah ditransaksikan melemah dikisaran level 15.415 per Dolar AS.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, rilis data ekonomi AS sejauh ini menjadi angin segar bagi pasar saham sehingga berpeluang untuk berada di zona hijau mengikuti pergerakan bursa di Asia.
"Namun tidak bagi kinerja mata uang Rupiah yang justru akan terbebani dengan ekspektasi pemangkasan bunga acuan The FED yang sedikit memudar, ditambah dengan ekspektasi laju tekanan inflasi yang berpluang naik nantinya," ujarnya.
IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.630 hingga 7.700, sementara Rupiah berpeluang untuk berada di kisaran 15.370 hingga 15.450 per Dolar AS.
Dan untuk harga emas di pagi ini juga melemah dikisaran $2.515 per ons troy nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "AS Menjauh dari Resesi, IHSG dan Rupiah Beda Arah di Sesi Perdagangan Pagi "
Posting Komentar