Jelang Rilis Data Cadev Indonesia dan China, IHSG dan Rupiah Dibuka Sideways
Membaiknya imbal hasil US Treasury tersebut berpeluang membuat Dolar AS perkasa terhadap mata uang Asia. Namun untuk mata uang Rupiah, diproyeksikan kenaikan imbal hasil tersebut tidak memberikan pengaruh besar yang dibuka menguat di level 16.140 pada perdagangan pagi ini.
Hal ini menurut Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, dikarenakan pelaku pasar akan fokus pada rili data cadangan devisa di tanah air yang aan menjadi motor penggerak selanjutnya.
“Pada bulan Juni, cadangan devisa di tanah air sebesar US$140,2 miliar. Jika rilis cadangan devisa pada bulan Juli lebih tinggi dari bulan sebelumnya, maka Rupiah berpeluang untuk mempertahankan kinerjanya dari sesi pembukaan hingga penutupan perdagangan,” ujar Gunawan di Medan, Rabu (7/8/2024).
Sementara itu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis di level 7.149. Kinerja IHSG tak ubahnya kinerja mayoritas bursa di Asia, yang pada sesi pembukaan perdagangan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat.
Minimnya agenda pasar pada hari ini membuat fokus pasar tertuju pada neraca dagang China yang diproyeksikan akan mencatat surplus senilai US$99 miliar.
Selain itu, China juga akan merilis data cadangan devisa yang diproyeksikan berada di level $3.25 Triliun di bulan Juli.
“Selebihnya pasar keuanagn akan lebih banyak digerakkan sentimen teknikal, dimana IHSG dan Rupiah masih berpeluang ditransaksikan di dua zona dengan volatilitas yang terbatas,” terangnya.
Dan untuk harga emas, pada perdagangan pagi ini kembali melemah di level US$2.382 per ons troy nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Jelang Rilis Data Cadev Indonesia dan China, IHSG dan Rupiah Dibuka Sideways"
Posting Komentar