Jelang Rilis Data Inflasi AS, IHSG Ditutup Menguat

LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.57% di level 7.670,73 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (30/8/2024).

Sejumlah saham seperti BREN, TLKM, ADRO, BBCA dan BBNI menjadi penopang utama penguatan IHSG pada hari ini.

Sementara itu, asing membukukan transaksi beli bersih senilai Rp354 milar  pada perdagangan hari ini.

"Dan penguatan IHSG ini juga ditopang oleh membaiknya mayoritas kinerja bursa di Asia lainnya," kata Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan.

Sementara itu, kinerja mata uang Dolar AS yang kembali menunjukan keperkasaannya berdampak terhadap nilai tukar Rupiah.

Pada perdagangan hari ini, Rupiah kembai ditutup melemah di level 15.450 per Dolar AS setelah sempat menyentuh 15.480 per  Dolar AS.

Hanya saja Dolar AS justru terpantau melemah terhadap sejumlah mata uang di Asia, seperti terhadap Dolar Singapura, Dolar Hong Kong, Yuan China, dan Rupe India.

Gunawan menyebutkan, pelaku pasar saat ini tengah menanti rilis data inflasi AS yang sejauh ini diperkirakan akan mengalami penguatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Inflasi inti AS diproyeksikan naik menjadi 2.7% pada bulan Juli, sementara inflasi secara keseluruhan akan naik menjadi 2.6% year on year.

Ekspektasi data inflasi AS tersbeut telah memicu terjadinya tekanan pada mata uang Rupiah di hari ini namun masih menjadi kabar baik bagi pasar saham di Asia termasuk IHSG.

"Jika rilis data inflasi AS sesuai dengan ekspektasi, maka tekanan terhadap Rupiah berpeluang berlanjut di pekan depan," sebutnya.

Dan tidak hanya Rupiah, harga emas juga berpeluang turun. Walaupun di sesi perdagangan sore ini harga emas terpantau membaik di leval US$2.524 atau sekitar Rp1,26 juta per gram. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini