Presiden Jokowi: Transformasi Digital Harus Inklusif dan Berkeadilan


LensaMedan - Presiden Joko Widodo membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024 dan meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025-2030, Kamis (1/8/2024).

Dalam sambutannya di acara yang digelar di Hall B, Jakarta Convention Center (JCC) tersebut, Kepala Negara menegaskan pentingnya transformasi digital yang inklusif dan berkeadilan.

Presiden ingin seluruh lapisan masyarakat di Indonesia mendapatkan akses, kesempatan, serta perlindungan yang sama.

“Saya titip transformasi digital itu harus inklusif, harus berkeadilan. Masyarakat di pinggiran, masyarakat ekonomi lapisan bawah, ekonomi mikro, UMKM, semuanya mendapatkan akses dan kesempatan yang sama, harus mendapatkan perlindungan yang sama,” ujar Presiden.

Presiden juga meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan perlindungan masyarakat di sektor ekonomi digital.

Menurut Presiden, saat ini rendahnya literasi keuangan di Indonesia masih cukup rendah.

“Literasi keuangan kita masih rendah, se-ingat saya kurang lebih 50% masyarakat masih rentan mengalami resiko penipuan dan kejahatan digital,” ungkap Presiden.

Oleh sebab itu, Presiden juga menekankan pentingnya sistem perlindungan dan keamanan data konsumen. Hal tersebut penting agar rakyat kecil tidak dirugikan.

“Siapkan sistem perlindungan konsumen. Pastikan keamanan data konsumen. Jangan sampai rakyat kecil malah menjadi pihak yang dirugikan,” ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa di tengah perlambatan dan ketidakpastian ekonomi global, Indonesia harus mampu memanfaatkan semua instrumen dan peluang yang ada untuk terus tumbuh.

Presiden menegaskan potensi besar ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2030 mendatang.

“Pembayaran digital juga diprediksi akan tumbuh 2,5 kali lipat pada tahun 2030 mencapai US$760 miliar atau sekitar Rp12.300 triliun. Sebuah angka yang sangat besar sekali,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi turut menyoroti dukungan dari bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030 dengan 68% penduduk Indonesia berada dalam usia produktif, termasuk generasi Y, Z, dan Alpha.

Selain itu, saat ini jumlah ponsel aktif di Indonesia juga mencapai 354 juta, melebihi jumlah penduduk yang sekitar 280 juta.

“Jumlah pengguna internet sudah mencapai 185 juta, jumlah yang sangat besar sekali, potensinya besar sekali. Oleh sebab itu, transformasi digital khususnya bidang ekonomi bidang keuangan menjadi sangat penting apalagi dengan pesatnya teknologi saat ini,” ucap Presiden.

Presiden juga mengatakan bahwa saat ini banyak sektor telah beralih ke teknologi artificial intelligence (AI), termasuk administrasi, jasa, dan hiburan.

Presiden berharap UMKM Indonesia yang berjumlah 64 juta dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk mendongkrak ekonomi digital dan pembayaran digital.

“Tentu digital UMKM ini akan mendongkrak ekonomi digital dan pembayaran digital kita,” tutup Presiden Jokowi. (*)

(Jakarta)

Belum ada Komentar untuk "Presiden Jokowi: Transformasi Digital Harus Inklusif dan Berkeadilan"

Posting Komentar

Gibran Tinjau Penataan Kawasan Belawan Bahari, Warga: Rumah Kami Lebih Layak dan Tidak Kena Banjir Rob Lagi

LensaMedan - Bersama Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau Kelurahan  B...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel