Tak Mampu Bertahan, IHSG Ditutup di Zona Merah
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0.41% di level 7.627,6.
Kinerja IHSG mengalami pelemahan seiring dengan memburuknya kinerja mayoritas bursa di Asia.
Sekalipun melemah, investor asing justru membukukan transaksi beli bersih senilai Rp686 miliar.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pada perdagangan hari ini, IHSG berayun hingga sempat menguat ke level 7.715.
"Namun di sesi perdagangan kedua, aksi profit taking terjadi dan memicu tekanan pada iHSG hingga akhirnya ditutup melemah," ujarnya di Medan, Kamis (29/8/2024).
Tidak jauh berbeda dengan IHSG, mata uang Rupiah juga berayun. Rupiah sempat menguat hingga ke level 15.370, namun berbalik dan sempat menyentuh 15.470, sebelum akhirnya ditutup menguat di level 15.410 per Dolar AS.
Penguatan Rupiah tidak sendiri, terpantau mata uang Australian Dolar dan New Zealand Dolar juga menguat terhadap Dolar AS.
Gunawan menyebut, pelaku pasar akan disambut dengan data infasi AS pada perdagangan besok. Namun sebelum menuju rilis inflasi AS, pasar akan menanti rilis data pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan untuk estimasi yang kedua.
Dan diproyeksikan ekonomi AS kian membaik di kuartal kedua nantinya. Jika rilis data ekonomi AS mampu tumbuh diatas 2.2%, itu bisa menjadi pertanda baik buat pasar saham.
Ekonomi AS dinilai tangguh dan memiliki peluang untuk keluar dari kemugkinan terjadinya resesi. Namun membaiknya data pertumbuhan ekonomi AS justru bisa berdampak buruk bagi kinerja mata uang Rupiah.
"Terlebih jika data inflas AS justru bergerak naik," sebutnya.
Dan tidak hanya Rupiah, harga emas juga akan mendapatkan dampak yang tak jauh berbeda.
Pada sore ini, harga emas ditransaksikan menguat ke level US$2.523 per ons troy nya, atau sekitar Rp1,254 juta per gramnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tak Mampu Bertahan, IHSG Ditutup di Zona Merah"
Posting Komentar