Awal Pekan, IHSG Belum Keluar dari Zona Merah


LensaMedan - Data indeks manufaktur AS akan menjadi data pembuka di awal pekan yang dinanti pelaku pasar.

Sejauh ini kinerja manufaktur AS mengalami kontraksi, meskipun untuk S&P global services PMI masih berekspansi.

Dan sejumlah data penting lainnya  dari AS  di pekan ini adalah data PDB secara kuartalan (Q3), data ketenaga kerjaan, pidato Gubernur Bank Sentral AS hingga data inflasi (core PCE).

Agenda ekonomi AS tersebut menurut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, akan sangat mempengaruhi kinerja pasar keuangan di tanah air khususnya kinerja mata uang Rupiah.

"Pada dasarnya agenda ekonomi AS tidak akan merubah ekspektasi pelaku pasar dalam melihat tren penurunan suku bunga acuan The FED di masa yang akan datang, namun seberapa agresif penurunan suku bunga acuan The FED nantinya," ujar Gunawan di Medan,  Senin (23/9/2024).

Di sesi pembukaan perdagangan hari ini, kinerja mata uang Rupiah terpantau bergerak sideways dan bertahan dikisaran 15.145 per Dolar AS.

Gunawan menyebut, mata uang Dolar AS juga terpantau bergerak sideways terhadap sejumlah mata uang di Asia lainnya. Pergerakan Rupiah seirama dengan kinerja mata uang di Asia pada umumnya.

Sementara itu, koreksi masih terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada sesi perdagangan pagi, IHSG terkoreksi dikisaran 7.690.

Pelemahan IHSG dikatakan Gunawan masih dipicu aksi jual memanfaatkan penguatan IHSG sebelumnya.

Artinya koreksi yang terjadi pada IHSG hari ini wajar terjadi, setelah IHSG kerap menguat jauh diatas kinerja bursa di Asia lainnya, bahkan kerap juga bergerak anomali di bandingkan dengan kebanyakan bursa di Asia.

"Dalam sepekan kedepan, IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.600 hingga 7.770, sementara Rupiah  berpeluang untuk bergerak dalam rentang 15.000 hingga 15.175 per Dolar AS," sebutnya.

Sejumlah agenda ekonomi yang akan dirilis di pekan ini diproyeksikan tidak akan banyak berpengaruh terhadap kinerja pasar keuangan. Karena The FED sendiri sudah memangkas besaran bunga acuannya.

Sehingga jika nantinya data manufaktur AS memburuk, atau pertumbuhan ekonomi AS juga memburuk, maka mata uang
Rupiah akan lebih diuntungkan, dan berpeluang menekan IHSG dalam rentang yang terbatas.

D isisi lain, pada perdagangan pagi ini ditransaksikan dikisaran $2.619 per ons troy, masih relatif stabil sejauh ini. (*)


(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Awal Pekan, IHSG Belum Keluar dari Zona Merah"

Posting Komentar

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut-Pemkab Labuhanbatu Resmikan Program EMBRIO

LensaMedan - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melalui Sales Area Retail Sibolga meresmikan Program Empower B2B Market Service Oppo...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel