Awal Pekan, IHSG Mampu Menguat Namun Rupiah Kembali Melemah
LensaMedan - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini ditutup menguat 0.31% di level 7.694,53.
IHSG sempat menguat ke level 7.726, namun sayangnya level tersebut hanya bertahan sesaat.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pelaku pasar memanfaatkan penguatan IHSG untuk melakukan aksi profit taking.
"Melemahnya sejumlah bursa di Asia turut memicu aksi profit taking tersebut, karena penguatan IHSG ditengah tekanan mayoritas bursa di Asia justru menyisakan risiko koreksi pada IHSG itu sendiri," kata Gunawan di Medan, Senin (2/9/2024).
Sementara itu, lanjut Gunawan, kinerja mata uang Rupiah ditutup melemah di level 15.520 per Dolar AS.
Rupiah tidak sendirian melemah pada hari ini, karena mata uang Yuan China dan Dolar Singapura juga melemah terhadap Dolar AS.
"Perlemahan mata uang Rupiah sejauh ini masih dipicu oleh memburuknya sentimen eksternal yang lebih cenderung menguntungkan bagi Dolar AS," sebutnya.
Sementara itu, BPS merilis bahwa Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,03% di bulan Agustus ini.
Deflasi tersebut kian menunjukan bahwa daya beli masyarakat tengah bermasalah.
Sejauh ini deflasi yang tercipta di Agustus belum memberikan tekanan pada pasar keuangan di tanah air secara keseluruhan.
Rupiah dan IHSG di perdagangan awal pekan ini lebih dipengaruhi oleh sentimen eksternal dibandingkan data internal.
Namun, pelaku pasar akan tetap mewaspadai penurunan kinerja manufaktur tanah air yang masih menunjukan kontraksi.
Pasar saham akan lebih banyak dirugikan dengan penurunan kinerja manufaktur serta rilis deflasi di tanah air.
Di sisi lainnya, harga emas terpantau mengalami penguatan sedikit pada perdagangan sore di kisaran level US$2.501 per ons troy, atau sekitar Rp1,25 juta per gramnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Awal Pekan, IHSG Mampu Menguat Namun Rupiah Kembali Melemah"
Posting Komentar