Banyak Agenda Penting, Rupiah dan IHSG Dibuka Menguat


LensaMedan - Dalam sepekan kedepan akan ada banyak agenda ekonomi yang sangat mempengaruhi kinerja pasar keuangan. 

Di awal pekan ini (Selasa), akan ada rilis data kinerja ekspor-impor di tanah air maupun neraca dagang, dimana surplus neraca perdagangan di tanah air diproyeksikan akan mengecil,.

Dan jika sesuai ekspektasi maka bisa menjadi kabar buruk bagi mata uang Rupiah.

Dilanjutkan dengan rilis data penjualan ritel AS secara bulanan. Pada perdagangan besok (Rabu), Bank Indonesia akan menentukan kebijakan besaran bunga acuannya. 

"Ada dua kemungkinan yang mencuat, yakni BI bisa saja tetap mempertahankan besaran bunga acuan di level 6.25%, atau mengurangi besaran bunga acuannya sebesar 25 basis poin," kata Gunawan di Medan, Selasa (17/9/2024).

Kebijakan BI tersebut menurut Gunawan hanya berselang satu hari lebih cepat dibandingkan dengan kebijakan yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS atau The FED. 

The FED sendiri diproyeksikan akan memangkas besaran bunga acuannya pada Kamis mendatang. Dan pelaku pasar sejauh ini berekspektasi bahwa The FED akan memangkas bunga acuannya.

Dan di akhir pekan akan ada rilis data initial jobless claims AS yang berpeluang menjadi penggerak kinerja pasar keuangan di akhir pekan. 

Pada perdagangan pagi hari ini, kinerja indeks bursa saham di tanah air diperdagangkan menguat dikisaran 7.840, sementara  kinerja mata uang rupiah ditransaksikan  menguat di level 15.350 per dolarnya. 

Selain itu, harga emas ditransaksikan menguat di level US$2.583 per ons troy nya.

Untuk kinerja mata uang Rupiah dan harga emas, masih memiliki peluang untuk menguat dalam jangka pendek. 

"Sementara untuk kinerja IHSG masih dibutuhkan sejumlah data lain yang mendukung penguatannya," sebutnya. 

Sepekan kedepan bisa menjadi kabar baik bagi pasar keuangan secara keseluruhan, meskipun di sisi lain aksi profit taking perlu diwaspadai. (*)



(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Banyak Agenda Penting, Rupiah dan IHSG Dibuka Menguat "

Posting Komentar

BI dan The FED Pangkas Bunga Acuan, Dampak ke Pasar Keuangan Minim

  LensaMedan - Setelah Bank Indonesia (BI) memangkas besaran bunga acuan sebanyak 25 basis poin, selanjutnya Bank Sentral AS (The Fed) meman...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel