IHSG dan Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Harga Emas Cetak Rekor Sejarah
LensaMedan - Kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan sepekan terakhir bergerak dalam tren menguat.
Setelah sempat ditransaksikan dikisaran 15.450 di awal pekan, pada perdagangan akhir pekan ini ditransaksikan menguat di level 15.395 per Dolar AS.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, laju penguatan mata uang Rupiah terjadi saat ekonomi AS merilis sejumlah data.
Dari sekian banyak data yang dirilis, ditafsirkan bahwa ekonomi AS tengah mengalami masalah pada pertumbuhan ekonominya.
Pasar menilai, masalah tersebut bisa diatasi dengan memangkas besaran bunga acuan Bank Sentral AS atau The FED.
"Dan mencuatnya ekspektasi pemangkasan bunga memicu terjadinya pelemahan pada mata uang Dolar AS," ujar Gunawan di Medan, Jumat (13/9/2024).
Di sisi lainnya, kata Gunawan, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini menguat 0,18% di level 7.812,13 dimana investor asing membukukan transaksi beli bersih senilai Rp159 miliar.
IHSG menguat ditengah penguatan mayoritas bursa di Asia. Penguatan IHSG yang terus mencetak level tertinggi terbaru menjadi kabar baik sekaligus memicu sikap waspada akan koreksi yang terjadi.
Penguatan IHSG ditengah buruknya kinerja ekonomi global, serta memburuknya data manufaktur di tanah air.
"Karena itu, secara fundamental IHSG berpeluang untuk terkoreksi," katanya.
Gunawan menilai, pelaku pasar diproyeksikan akan lebih bersikap waspada, sekalipun nantinya tren suku bunga acuan Bank Sentral di dunia dalam penurunan.
"Salah satunya adalah kemungkinan pemangkasan bunga acuan oleh Bank Sentral Indonesia," terangnya.
Dan di akhir pekan ini, kinerja harga emas terpantau menguat ke level US$2.571 per ons troy.
Harga emas berada di puncak harga tertinggi dalam sejarah. Jika dirupiahkan, harga emas ditransaksikan dikisaran harga Rp1,28 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Harga Emas Cetak Rekor Sejarah "
Posting Komentar