Jelang Rilis Data Inflasi AS, IHSG Rawan Koreksi
LensaMedan - Pasar keuangan di Asia pada hari ini tidak banyak dipengaruhi oleh agenda ekonomi besar.
Pelaku pasar menanti menanti rilis data inflasi AS yang akan menentukan arah kebijakan investasi pasar selanjutnya.
Di sesi perdagangan pagi ini, kinerja sejumlah bursa saham di Asia mayoritas ditransaksikan di zona merah.
Sementara sejauh ini, Dolar AS terpantau bergerak variatif terhadap sejumlah mata uang di Asia.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, Dolar AS pada perdagangan hari ini berpeluang melemah seiring dengan memburuknya imbal hasil US Treasury 10 tahun yang berada di kisaran 3.6%-an.
Kinerja USD Index juga terpantau melemah di level 101.5, sehingga membuka peluang bagi mata uang Rupiah untuk menguat terhadap Dolar AS.
Dan ini terlihat pada sesi perdagangan pagi ini dimana Rupiah dibuka menguat di level 15.425 per Dolar AS.
"Saya menilai, kinerja Rupiah berpeluang untuk menguat dan berkonsolidasi dikisaran level 15.400 per dolarnya," ujar Gunawan di Medan, Rabu (11/9/2024).
Di sisi lain, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan pembukaan pagi ini ditransaksikan menguat di level 7.800.
IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.730 hingga 7.790 pada sesi perdagangan hari ini.
Kinerja IHSG menurut pria berkaca mata ini berpeluang untuk bergerak seirama dengan sejumlah bursa di Asia yang memiliki kecenderungan melemah.
"Potensi koreksi pada IHSG sangat terbuka, mengingat pelaku pasar yang tidak mau mengambil resiko jelang rilis data inflasi AS cenderung akan keluar terlebih dahulu sembari memantau situasi," terangnya.
Sementara itu, harga emas dunia terpantau juga mengalami penguatan di level US$2.520 per ons troy nya pada perdagangan hari ini. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Jelang Rilis Data Inflasi AS, IHSG Rawan Koreksi"
Posting Komentar