Data Ekonomi AS Mixed, IHSG dan Rupiah Bergerak Menguat di Sesi Pembukaan
LensaMedan - Laju tekanan inflasi AS secara bulanan merealisasikan angka 0,3%, atau lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 0,2%.
Dan secara tahunan inflasi AS juga masih lebih tinggi di level 2.4% dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya 2.3%.
Ditambah lagi data initial jobless claims yang merealisasikan angka 258 ribu atau lebh tinggi dari ekspektasi 231 ribu.
Secara keseluruhan kata Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), data inflasi AS menunjukkan bahwa laju tekanan inflasi AS masih cukup tinggi.
"Dan ini memudarkan ekspektasi pemangkasan bunga acuan yang agresif oleh The FED," ujar Gunawan di Medan, Jumat (11/10/2024).
Kinerja bursa saham di Asia dikatakan Gunawan mayoritas pada perdagangan hari ini ditransaksikan bergaam dengan kecenderungan bergerak sideways.
Imbal hasil US Treasury juga terpantau mengalami penguatan dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan perdagangan hari ini dibuka menguat di level 7.520.
Kinerja IHSG dipoyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.470 hingga 7.570 di hari ini.
"IHSG diproyeksikan akan bergerak seirama dengan sejumlah bursa Asia lainnya, dimana IHSG masih berpeluang untuk bergerak di dua zona seiring dengan memburuknya sentimen eksternal," terangnya.
Sementara itu, lanjut Gunawan, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan menguat di level 15.650 per Dolar AS.
Rupiah berpeluang bergerak dalam rentang 15.630 hingga 15.670 pada sesi perdagangan hari ini.
"Sejauh ini mata uang Dolar AS masih diuntungkan dengan rilis data inflasi AS. Namun harga emas terpantau bergerak menguat terbatas di level US$2.637 per ons troy," pungkasnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Data Ekonomi AS Mixed, IHSG dan Rupiah Bergerak Menguat di Sesi Pembukaan"
Posting Komentar