Deflasi Bulan September Sisakan Penderitaan Bagi Petani Cabai


LensaMedan - Deflasi yang terjadi di Sumatra Utara (Sumut) sebesar 0,21% di bulan September menggambarkan terpuruknya kondisi daya beli petani hortikultura khususnya tanaman cabai.

Harga cabai merah turun dari kisaran Rp55 ribu per Kg di bulan Agustus, menjadi dikisaran Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per Kg di bulan September.

Demikian halnya juga dengan cabai rawit yang turun dari kisaran Rp45 ribu per Kg di Agustus, menjadi Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per Kg pada bulan September.

Kondisi ini menurut pemerhati ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, menyebabkan NTP untuk sub sektor tanaman hortikultura kian terpuruk pada bulan September.

Berdasarkan rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, indeks nilai tukar petani hortikultura (NTPH) hanya sebesar 86.89, turun 5% dari posisi bulan Agustus yang sebesar 91,53.

"NTPH jauh dibawah 100 yang memberikan indikasi bahwa petani akan mengalami kesulitan untuk kembali menanam cabai karena kondisi keuangan yang memburuk," sebutnya di Medan,  Minggu (6/10/2024).

Dan tidak hanya petani cabai, peternak ayam potong dikatakan Gunawan juga mengalami hal yang sama.

Sekalipun indeks nilai tukar peternakan (NTPT) naik 0,27% menjadi 95,29 di bulan September, namun besaran indeks nilai tukarnya masih dibawah 100.

Fakta menunjukan bahwa harga daging ayam relatif stabil dalam rentang Rp24 ribu hingga Rp29 ribu per Kg di Kota Medan.

Konsumsi produk peternakan, khususnya ayam potong pada bulan September justru lebih rendah sekitar 13% dibandingkan dengan Agustus sebelumnya.

Tren konsumsinya turun di saat ada pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Padahal, sejak bulan Mei ada peningkatan konsumsi daging ayam yang dipicu oleh peningkatan permintaan bahan baku, yang turut tergambar dari penggunaan daging sapi sebagai bahan baku pembuatan bakso," katanya.

Secara keseluruhan, nilai tukar petani gabungan di Sumut mengalami kenaikan menjadi 138,59 pada bulan September,  dimana kontribusi paling besar disumbangkan dari NTP tanaman perkebunan rakyat yang didominasi oleh tanaman kelapa sawit.

Kenaikan harga CPO di bulan September dikisaran harga RM4.300 per ton, dari kisaran harga RM3.700 per ton di bulan Agustus mendorong kenaikan NTP tanaman perkebunan 2.68% menjadi 188.94 pada bulan September. (*)

(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Deflasi Bulan September Sisakan Penderitaan Bagi Petani Cabai"

Posting Komentar

Kadishub Medan Tegaskan Bus Listrik Tak Ada yang Rusak, Besok Beroperasi Kembali

LensaMedan - Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis menegaskan, kondisi bus listrik milik Pemko Medan saat ini dalam kondisi baik. ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel