IHSG Mampu Ditutup Menguat, Rupiah Kosisten di Zona Merah
LensaMedan - Ada banyak ketidakpastian yang muncul dan kerap memicu tekanan yang terjadi di pasar keuangan.
Ketidakpastian yang dimaksud adalah tensi geopolitik, hingga tekanan jual di pasar keuangan AS, yang dipicu ketidakpastian calon kuat Presiden AS dari hasil jajak pendapat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan pertama mampu ditransaksikan di zona merah, tetapi mampu berbalik menguat di sesi perdagangan kedua.
"Penguatan IHSG banyak ditopang oleh membaiknya sejumlah emiten berkapitalisasi pasar besar seperti BBNI, ASII dan sejumlah saham berbasis energi," ujar Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Selasa (22/10/2024)
Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah ditutup melemah 15.555 per Dolar AS. Pelemahan mata uang Rupiah dimotori oleh memburuknya sejumlah sentimen eksternal.
Tekanan jual obligasi di AS telah mendorong kenaikan imbal hasil, yang pada akhirnya membuat Dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang di ASEAN.
"Rupiah menjadi salah satu mata uang yang melemah tajam terhadap Dolar AS, termasuk Ringgit Malaysia yang justru mengalami pelemahan yang lebih dalam dibandingkan dengan Rupiah," sebut Gunawan.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan stabil dikisaran harga US$2.730 per ons troy, atau sekitar Rp1,37 juta per gramnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG Mampu Ditutup Menguat, Rupiah Kosisten di Zona Merah"
Posting Komentar