Pasar Fokus ke Bank Indonesia, IHSG dan Rupiah Dibuka di Zona Hijau
LensaMedan - Harga minyak mentah mengalami tekanan pada perdagangan hari ini dengan turun ke level US$70 per barel yang mengindikasikan adanya tekanan pada emiten sektor energi pada perdagangan hari ini.
Ditambah lagi, mayoritas bursa di Asia ditransaksikan melemah di sesi perdagangan pagi.
Dengan faktor ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.570 hingga 7.670.
"Dan pada sesi pembukaan, IHSG menguat di level 7.645,21," sebut Gunawan di Medan, Rabu (16/10/2024).
Sementara untuk kinerja mata uang Rupiah, pada perdagangan pagi ini dibuka menguat dilevel 15.535 per Dolar AS.
Kinerja mata uang Rupiah menurut Gunawan masih mampu menguat jelang keputusan BI Rate yang dijadwalkan akan diputuskan pada hari ini.
"Saya melihat ada peluang BI untuk mempertahankan besaran bunga acuannya di level 6% lebih besar ketimbang memangkas BI Rate," katanya.
Sejauh ini, lanjut Gunawan, sejumlah indikator keuangan AS masih relatif stabil yang semestinya tidak menjadi ancaman bagi kinerja mata uang Rupiah.
Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 15.530 hingga 15.600 per US Dolar di hari ini.
Sementara itu, minimnya agenda ekonomi eksternal pada perdagangan hari ini akan membuat pelaku pasar lebih fokus sentimen tanah air.
Namun, pasar keuangan di tanah air justru masih berpeluang mengalami tekanan dan berpeluang untuk ditransaksikan di zona merah.
"Penguatan IHSG dan Rupiah pada sesi perdagangan pagi masih berpeluang untuk berbalik arah nantinya," terangnya.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan menguat dikisaran US$2.666 per ons troy nya. Dimana harga emas juga berpeluang bergerak mendatar selama sesi perdagangan berlangsung. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Pasar Fokus ke Bank Indonesia, IHSG dan Rupiah Dibuka di Zona Hijau"
Posting Komentar