Tensi Geopolitik di Timur Tengah Memanas, IHSG dan Rupiah Melemah
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup turun 1,03% di level 7.563,26 ditengah koreksi yang melanda sejumlah bursa di Asia.
IHSG bahkan sempat melemah hingga level 7.501 sebagai level terendah pada hari ini.
Koreksi IHSG dipicu oleh memburuknya sejumlah emiten bervaluasi besar seperti BUMI, BBRI, BMRI, TLKM dan GOTO.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, IHSG selama sesi perdagangan hari ini berada di zona merah.
"Hanya saja meskipun melemah, investor asing justru membukukan transaksi beli bersih senilai Rp1,5 triliun pada perdagangan hari ini," kata Gunawan di Medan, Rabu (2/10/2024).
Selain itu, kinerja mata uang Rupiah disebutkan Gunawan juga ditutup melemah di level 15.260 per Dolar AS.
Posisi terendah Rupiah pada perdagangan hari ini berada di level 15.280, sementara yang tertinggi berada di level 15.180 per Dolar AS.
"Dolar AS sendiri juga terpantau menguat terhadap mayoritas mata uang di Asia," sebutnya.
Memburuknya IHSG dan Rupiah pada perdagangan hari ini menurut Gunawan tidak terlepas dari kekhawatiran para investor akan munculnya perang dunia ketiga, seiring dengan memanasnya tensi geopolitik di timur tengah.
Pelemahan IHSG dan Rupiah terjadi disaat minimnya agenda ekonomi di pasar keuangan.
Data penting yang tengah dinanti pelaku pasar saat ini adalah penyerapan tenaga kerja AS diluar sektor pertanian yang sejauh ini diproyeksikan akan membaik.
"Ini bisa menjadi kabar bagus bagi kinerja pasar saham nantinya," tambahnya.
Di sisi lain, harga emas pada perdagangan sore ini ditransaksikan terkoreksi tipis di level US$2.653 per ons troy, atau sekitar Rp1,305 juta per gramnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tensi Geopolitik di Timur Tengah Memanas, IHSG dan Rupiah Melemah"
Posting Komentar