Tensi Politik AS Memanas, Picu Pelemahan Rupiah dan IHSG
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat diperdagangkan di zona hijau pada sesi perdagangan pertama tak mampu mempertahankan kinerja positif dan justru berbalik arah setelah menyentuh level psikologis 7.800.
Selanjutnya IHSG ditransaksikan melemah meskipun dalam rentang yang terbatas dan akhirnya ditutup melemah tipis 0.02% di level 7.787,565 pada perdagangan hari ini.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, memburuknya kinerja IHSG pada perdagangan hari ini, tidak terlepas dari memburuknya kinerja mata uang Rupiah yang juga melemah terhadap Dolar AS yang ditutup melemah di level 15.615 per Dolar AS.
"Tekanan yang terjadi pada mata uang Rupiah pada hari ini cukup membebani kinerja IHSG," kata Gunawan di Medan, Rabu (23/10/2024).
Minimnya sentimen pasar sejauh ini menurut Gunawan membat pasar saham bergerak sideways.
Sementara kalau pergerakan mata uang rupiah yang cenderung melemah di pekan ini, lebih banyak dipengaruhi menguatnya Dolar AS seiring dengan tekanan jual di pasar obligasi AS.
Pelaku pasar tengah fokus pada pemilihan Presiden di AS, yang sejauh ini masih belum bisa dipastikan siapa calon kuat yang akan menang.
"Semakin dekat pada pemilihan Presiden AS, pelaku pasar di tanah air akan lebih berhati-hati dengan potensi gejolak pasar yang sulit untuk diperkirakan," katanya.
Dan sayangnya, tensi politik di AS yang memanas akhir-akhir ini lebih banyak memberikan tekanan pada mata uang Rupiah. Namun, harga emas terpantau bergerak menguat US$2753 per ons troy, atau sekitar Rp1,39 juta per gram nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tensi Politik AS Memanas, Picu Pelemahan Rupiah dan IHSG "
Posting Komentar