Tertekan Kinerja Rupiah, IHSG Bertahan di Zona Merah
LensaMedan - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang perdagangan hari ini tak mampu bangkit hingga akhirnya ditutup melemah 0.26% di level 7.543,828.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini dipengaruhi oleh memburuknya kinerja mata uang Rupiah, serta kinerja sejumlah bursa di Asia yang ditutup beragam.
"Sejauh ini, kinerja pasar keuangan juga tidak banyak dipengaruhi oleh sentimen fundamental seiring dengan minimnya agenda ekonomi," kata Gunawan di Medan, Kamis (3/10/2024).
Sepanjang sesi perdagangan, kinerja mata uang Rupiah yang melemah juga turut menekan kinerja IHSG.
Pada perdagangan sore ini, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan melemah di level 15.415 per Dolar AS.
Rupiah mengalami tekanan sepanjang sesi perdagangan berlangsung dan menjadi mata uang yang berkinerja paling buruk di Asia dengan membukukan pelemahan sekitar 1%.
Kenaikan harga minyak mentah dunia yang menyentuh US$71 per barel, ditengah perang yang berkecamuk antara Iran–Israel mendorong spekulasi terkait kemungkinan tekanan defisit neraca perdagangan di tanah air.
"Rupiah memang rentan melemah manakala harga minyak mengalami kenaikan. Dan pelemahan Rupiah bisa berlanjut seandainya pasar justru melihat ketegangan di Timur Tengah kian meningkat," katanya.
Di sisi lain, harga emas dunia ditransasikan melemah ke level US$2.647 per ons troy nya. Atau sekitar Rp1,316 juta per gramnya. Pelemahan Rupiah telah mendorong kenaikan harga emas di tanah air.
Perang yang berkecamuk pada dasarnya memberikan peluang besar bagi emas untuk lanjut menguat, namun fluktuasi jangka pendek akan sangat dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang berkembang.
Dan kenaikan harga minyak telah mendorong kekhawatiran terjadinya inflasi. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tertekan Kinerja Rupiah, IHSG Bertahan di Zona Merah"
Posting Komentar