Awal Pekan, IHSG dan Emas Kembali Tertekan
LensaMedan - Selama sepekan kedepan, ada banyak agenda ekonomi yang akan dirilis
Dimulai dari rilis data indeks kepercayaan konsumen AS, dan data penjualan mobil pada perdagangan hari ini.
Selanjutnya disusul dengan rilis data penjualan ritel bulan September.
Kemudian dari sisi eksternal, data inflasi AS akan menjadi data yang sangat dinanti pelaku pasar.
Dimana, data inflasi tersebut akan menentukan strategi investasi dalam jangka pendek.
Meskipun dari sudut pandang yang lain, rilis data inflasi AS tersebut tidak akan berpengaruh besar bagi ekspektasi kebijakan suku bunga acuan The FED kedepan.
Pasar bisa saja melihat lebih jauh kedepan, dengan apa yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS nantinya setelah Donald Trump menjabat sebagai Presiden.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pada sesi perdagangan awal pekan ini, mayoritas bursa di Asia dibuka melemah.
"Termasuk juga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang di sesi pembukaan perdagangan melemah ke level 7.259," ujar Gunawan di Medan, Senin (11/11/2024).
Sementara itu, mata uang Rupiah ditransaksikan melemah di kisaran level US15.625 per Dolar AS.
Sementara di pasar Asia, Dolar AS terpantau bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terhadap sejumlah mata uang di Asia.
Pasar keuangan di tanah air pada perdagangan pekan ini disebutkan Gunawan masih dibayangi tekanan.
Rilis data ekonomi penting selama sepekan kedepan akan memiliki banyak penafsiran oleh pelaku pasar.
Tidak ada gambaran yang kongkrit terhadap penafsiran suatu data dengan keputusan investasi.
"Sehingga memberikan ruang gerak pasar keuangan yang volatile," sebutjya.
Di sisi lain, harga emas dunia ditransaksikan melemah ke level US$2.672 per ons troy. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Awal Pekan, IHSG dan Emas Kembali Tertekan "
Posting Komentar