Berbalik Arah, IHSG Ditutup Melemah
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu mempertahankan kinerjanya di sesi perdagangan kedua dan akhirnya ditutup melemah 0.18% di level 7.308,67.
Padahal di sesi perdagangan pertama, IHSG sempat menguat hingga ke level 7.370.
"Tekanan pada IHSG datang seiring dengan memburuknya mayoritas bursa saham di Asia, serta melemahnya mata uang Rupiah," ujar Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Rabu (13/11/2024).
Mata uang Rupiah disebutkan Gunawan juga berbalik arah, dimana sempat menguat di sesi perdagangan pagi, namun justru berbalik melemah.
Posisi terkuat Rupiah berada di level 15.750 per Dolar AS, dan sempat melemah ke level 15.795 per Dolar AS, sebelum akhirnya Rupiah ditutup stabil di level 15.775 per Dolar AS.
"Kinerja mata uang Rupiah masih seirama dengan kinerja mata uang di Asia lainnya yang bergerak seirama," katanya.
IHSG dan Rupiah menurut Gunawan masih belum lepas dari tekanan, terlebih saat Donald Trump terplih menjadi Presiden AS.
Pelaku pasar seakan tidak sepenuhnya melihat realisasi data ekonomi di AS, namun lebih terpaku pada kemungkinan perubahan poros kebijakan ekonomi global.
Hal ini yang membuat kinerja pasar keuangan kerap bergerak berlawanan dengan ekspektasi pasar dari rilis data ekonomi.
"Pelaku pasar tidak lagi sepenuhnya mempertimbangka faktor fundamental, dan lebih banyak berspekulasi terhadap kemungkinan kebijakan ekonomi setelah pelantikan Donald Trump januari mendatang," terangnya.
Di sisi lain, harga emas juga masih dibawah tekanan neskipun terlihat cukup stabil di sesi perdagangan sore ini.
Harga emas ditransaksikan di level US$2.608 per ons troy, atau sekitar Rp1,3 juta per gram nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Berbalik Arah, IHSG Ditutup Melemah "
Posting Komentar