IHSG dan Rupiah Alami Penguatan, Harga Emas Terkoreksi di Awal Pekan
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1.65% di level 7.314,108.
Kinerja IHSG terpantau bergerak menguat seiring dengan mayoritas bursa di Asia yang juga turut ditransaksikan menguat.
Saham perbankan berkapitalisasi besar seperti BBRI, BBCA, BMRI, BBNI kompak menopang penguatan IHSG pada perdagangan hari ini.
Sementara sejumlah saham besar yang terkoreksi diantaranya adalah TLKM, GOTO, dan AMMN.
Meskipun IHSG menguat, investor asing disebutkan Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, justru membukukan transaksi jual bersih senilai Rp388 miliar pada perdagangan hari ini.
"IHSG menguat ditengah kinerja bursa di Asia yang juga turut banyak ditutup di zona hijau. Namun, sejumlah bursa di China seperti Hang Seng, Shanghai dan Shenzhen terpantau ditutup melemah pada awal pekan ini," ujar Gunawan di Medan, Senin (25/11/2024).
Selain penguatan sejumlah bursa di Asia, menguatnya Rupiah juga turut menjadi katalis bagi penguatan IHSG pada hari ini.
Mata uang Rupiah ditutup menguat tipis di level 15.865 per Dolar AS, setelah Dolar AS juga sempat menguat hingga ke level 15.845 per Dolar AS.
Melemahnya Dolar AS pada perdagangan hari ini menurut Gunawan dipicu oleh memburuknya imbal hasil US Treasury yang mengalami penurunan.
"Dolar AS terpantau melemah setelah konflik Rusia – Ukraina/NATO belakangan ini tensinya mengalami peningkatan," sebut Gunawan.
Di sisi lainnya, harga emas ditransaksikan melemah ke level US$2.673 per ons troy, atau sekitar Rp1,36 juta per gramnya.
Harga emas yang melemah pada perdagangan hari ini lebih dipicu oleh koreksi secara teknikal. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Alami Penguatan, Harga Emas Terkoreksi di Awal Pekan "
Posting Komentar