IHSG Mampu Bertahan di Zona Hijau

LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan kinerja positif sehingga ditutup menguat 0.76% di level 7.321,986.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti BBRI, BBCA, BMRI hingga ADRO berkontribusi bagi penguatan IHSG pada hari ini.

Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, IHSG menguat ditengah koreksi yang melanda mayoritas bursa yang ada di Asia.

"Bursa saham Nikkei, Hangseng, atau bahkan bursa di kawasan Asia Tenggara ditutup terpuruk pada perdagangan hari ini," ujar Gunawan di Medan, Selasa (12/11/2024).

Gunawan menyebutkan, IHSG menguat ditengah terpuruknya kinerja mata uang Rupiah yang ditutup melemah 15.775 per Dolar AS pada perdagangan hari ini.

Kinerja Rupiah tertekan di saat Dolar AS juga menguat terhadap sejumlah mata uang di Asia seperti Yuan China, Dolar singapura, Yen Jepang dan Hongkong Dolar.

Namun, pelemahan Rupiah masih yang terburuk dibandingkan dengan sejumlah mata uang Asia yang disebutkan.

Pelemahan Rupiah pada hari ini juga bertepatan dengan memburuknya kinerja penjualan ritel secara tahunan (YoY) di bulan September.

Realisasi penjualan ritel melambat menjadi 4.8%, dibandingkan capaian bulan sebelumnya sebesar 5.8%.

Data tersebut memang tidak sepenuhnya menjelaskan tekanan yang terjadi pada pasar keuangan di hari ini.

Akan tetapi tekanan pada mata uang Rupiah lebih dikarenakan oleh sikap pasar yang menilai The FED kedepan akan lebih bernada hawkish.

"Sementara penguatan IHSG saya pikir lebih dikarenakan oleh technical rebound," sebutnya.

Disisi lain harga emas terpantau melemah di level US$2.593 per ons troy, atau sekitar Rp1,3 juta per gram. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini